Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ema, Diantar Orangtuanya dengan Becak untuk Wisuda di Banyumas

Kompas.com - 25/02/2023, 10:56 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Pemandangan unik terlihat saat wisuda di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (25/2/2023) pagi.

Seorang wisudawan diantar kedua orangtuanya menggunakan becak. Dia adalah Ema Muktiani (23), mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasan dan Sastra Indonesia.

Dengan berbagai kendala yang dihadapi, anak tukang becak ini akhirnya dapat menyelesaikan kuliahnya dengan meraih hasil memuaskan IPK 3,46.

Baca juga: Putri Tukang Becak Menangis Usai Tahu Sang Ayah Tambal Jalan Berlubang demi Dirinya

Ema mengaku, sangat bersyukur dapat menyelesaikan kuliah, meski dengan segala keterbatasan orangtuanya.

"Saya sangat bangga kepada orangtua saya, meski hanya sebagai tukang becak, tapi bisa menyekolahkan saya sampai kuliah," kata Ema saat tiba di kampus, Sabtu (25/2/2023).

Warga Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas ini mengatakan, awal kuliah sempat merasa minder, karena berasal dari keluarga tidak mampu.

"Kadang minder, karena teman-teman dari kalangan keluarga berada. Tapi teman-teman tidak melihat latar belakang saya, kami berteman dengan baik," ujar Ema.

Selama kuliah, Ema juga harus pandai-pandai mengatur uang jajan yang diberikan orangtuanya.

"Harus berhemat karena orangtua tidak seperti teman-teman yang lain," kata anak kedua dari bersaudara ini.

Baca juga: Tukang Becak di Sumenep Meninggal Usai Antar Penumpang, Sempat Mengeluh Sakit di Dada

Usai lulus, Ema berkeinginan menjadi guru seperti yang dicita-citakan sejak kecil. "Saya ingin menjadi guru karena cita-cita dari kecil. Saya juga ingin membahagiaan orangtua," ujar dia.

Sementara itu ayah Ema, Mahrudin (50) mengaku, sangat bahagia bisa menyekolahkan anaknya hingga kuliah.

Ia mengaku penghasilannya sebagai tukang becak tak seberapa Sementara istrinya, Sudiyah (50), hanya bekerja sebagai asisten rumah tangga.

"Saya bahagia sekali, setiap malam kalau mau tidur terbayang-bayang bisa menguliahkan anak. Alhamdulillah anak saya bisa kuliah di sini, walau pun sebagai tukang becak," kata Mahrudin.

Meski penghasilannya tak seberapa, Mahrudin yakin ada jalan untuk menguliahkan anaknya.

Baca juga: Respons Pemkab Lamongan Usai Viral Aksi Tukang Becak Tambal Jalan Berlubang Demi Keselamatan Putrinya

"Saya terus berdoa kepada, yang namanya rezeki Allah yang ngatur. Saya niat menguliahkan anak supaya ke depan bisa lebih baik," ujar Mahrudin.

Sementara itu, Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso mengatakan, sangat mengapresiasi semangat Ema menyelesaikan kuliah.

"Kita lihat bersama sosok yang sangat percaya diri, maaf tifak merendahkan, meski orangtua sebagai tukang becak, tapi bisa jadi sarjana," kata Jebul.

Saking bangganya, Jebul juga menyambut langsung Ema dan orangtuanya saat tiba di depan tempat wisuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com