KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 120 personel disiagakan di lokasi longsor yang menutup badan jalan Trans-Timor di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ratusan polisi itu bertugas memberikan bantuan kepada masyarakat serta menjaga keamanan dan ketertiban arus lalu lintas yang melintasi jalan darurat di atas material longsor.
"Ada 120 personel yang di standby di sini dalam melaksanakan kegiatan di sini, yaitu pengaturan lalu lintas dan juga menjaga kemanan," kata Kepala Kepolisian Daerah NTT Inspektur Jenderal Polisi Johni Asadoma saat memantau lokasi longsor di Kilometer 72, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Kamis (23/2/2023).
Baca juga: Jalan Trans-Timor Tertutup Longsor, Kementerian PUPR Bangun Jalan Alternatif Lewati Lahan Warga
"Jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan situasi sulit ini untuk kepentingan pribadi dan sebagainya. Polisi yang bertugas di sini 1x24 jam. Itulah tugas polisi yaitu melayani masyarakat. Berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Johni.
Johni mengatakan, Polda NTT telah membentuk dua pos jaga yang dijaga oleh personel gabungan dari Polda NTT, Polres Kupang, Polresta Kupang Kota dan Polres Timor Tengah Selatan.
Baca juga: 14 Alat Berat Dikerahkan Bersihkan Material Longsor di Jalan Trans-Timor
Johni juga mengapresiasi semua pihak yang telah membantu dalam menangani bencana longsor tersebut. Termasuk juga, sejumlah warga yang memberikan lahannya untuk dijadikan jalan alternatif.
"Jadi sementara ini berdasarkan analisa dari rekan-rekan Balai Jalan dan UPL untuk kecepatan transportasi kendaraan ini akan dibuat jalan alternatif, karena untuk membersihkan jalan ini butuh waktu lama dan juga jejak jalannya sendiri sudah hancur sehingga sangat menyulitkan, maka itu dibuatkan jalan alternatif baru untuk sementara waktu," kata Johni.
Menurut Johni, butuh waktu panjang untuk membuat jalan Trans-Timor kembali normal.
Karena itu, pihaknya untuk sementara menerapkan sistem buka-tutup dari arah Kupang menuju arah Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Malaka, dan Belu hingga Timor Leste.
"Jadi akan dipersilahkan 10 kendaraan kemudian di tutup dan di persilahkan 10 kendaraan lagi dari arah berlawanan yang menuju Kupang," ujar dia.
"Karena itu, kami memberikan sistem jalannya tutup-buka. Sehingga transportasi bisa tetap jalan tetapi membutuhkan kesabaran masyarakat," imbuhnya.
Johni berharap, masyarakat untuk selalu bersabar dalam menghadapi buka tutup jalan ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.