Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Ranger" Komodo, Taklukkan Rasa Takut demi Menjaga Satwa Endemik Indonesia

Kompas.com - 22/02/2023, 10:00 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

"Ini kan wilayahnya komodo, segala risiko itu memang konsekuensi kerja. Tapi selagi niat baik pasti aman-aman saja," ujarnya.

Jadikan rumah pusat informasi komodo

Penjaga komodo lainnya ialah Arsyad (43), warga di Kelurahan Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Manggarai Timur.

Pria tersebut memilih menjadi inisiator gerakan peduli komodo sejak 2009.

Dia bahkan menjadikan rumahnya sendiri, sebagai Pusat Informasi Komodo. Banyak warga, anak sekolah, mahasiswa, wisatawan dari luar NTT datang ke rumahnya untuk menimba ilmu mengenai komodo.

Baca juga: Solo Safari Dibuka untuk Umum, Bisa Lihat Komodo

"Hanya saja selama pandemi Covid-19 kunjungan wisatawan menurun. Tapi sekarang situasinya mulai pulih," ujar Arsyad saat dihubungi, Senin (20/2/2023).

Arsyad bercerita, dulu warga menganggap Rugu (sebutan untuk komodo) sebagai hama yang merusak lahan perkebunan, sehingga kerap dijerat bahkan dibunuh. Namun saat ini rugu sudah diperlakukan berbeda.

Terlebih setelah Pemkab Manggarai Timur Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT bersepakat menentukan bagian utara Kecamatan Sambi Rampas sebagai kawasan ekosistem esensial.

Baca juga: Mengenal Komodo, Karakteristik hingga Perkembangbiakan

Satwa endemik Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/6/2012).   KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZESKOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Satwa endemik Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/6/2012). KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

"Dari situ warga setempat mulai sadar dengan pentingnya keberadaan komodo di Sambi Rampas. Apalagi komodo ini kan salah ikon pariwisata kita," ujarnya.

Arsyad melanjutkan, jika ada komodo yang masuk ke permukiman dan kebun milik warga, termasuk kena jeratan, maka warga setempat akan menghubunginya.

Baca juga: 57 Naturalist Guide di TN Komodo Mulai Kegiatan Konservasi

Selanjutnya komodo akan dievakuasi dan kembali ke habitatnya yang lebih aman. Untuk proses evakuasi, Arsyad selalu berkoordinasi dengan tim dari BBKSDA.

"Komodo yang kena jeratan di kebun milik warga pernah terjadi pada 13 Februari 2022 lalu. Sejak saat itu sampai sekarang tidak ada lagi laporan dari warga. Warga juga tidak lagi menganggap komodo sebagai hama," katanya.

Saat ini, Arsyad mengatakan, banyak wisatawan dan juga mahasiswa asal Pulau Jawa yang berkunjung ke daerah mereka untuk belajar banyak mengenai satwa ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Regional
Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com