Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Hari Penyanderaan Pilot Susi Air di Papua Pegunungan, Polri Masih Kedepankan Negosiasi

Kompas.com - 21/02/2023, 21:52 WIB
Dhias Suwandi,
Krisiandi

Tim Redaksi

MIMIKA, KOMPAS.com - Operasi penyelamatan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens (37) yang sedang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya terus dilakukan dengan mengedepankan upaya negosiasi yang dikoordinasi oleh Pemerintah Kabupaten Nudga, Papua Pegunungan.

Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewen mengatakan, tokoh-tokoh yang digerakkan untuk berkomunikasi dengan Egianus Kogoya merupakan sosok-sosok yang diyakini dapat membantu proses negosiasi.

Baca juga: UPDATE Pencarian Kapten Philip, Kapolres Nduga Sebut TNI-Polri Tutup Ruang Gerak KKB

"Yang pasti tim negosiasi yang kita kirim itu adalah orang yang bisa berbicara dengan Egianus," ujarnya di Mimika, Selasa (21/2/2023).

Rio mengatakan belum ada batas waktu untuk terus bernegosiasi dengan Egianus Kogoya, namun ia juga menyatakan bahwa TNI-Polri tidak akan ragu melakukan penegakan hukum apa bila Egianus tetap tidak mau melepaskan Kapten Philip.

"Ultimatum saya ke Egianus, terserah dia maunya bagaimana tapi kita tetap berusaha untuk negosiasi, kalau dia tidak mau apa boleh buat, kita akan laksanakan penegakan hukum," kata Rio.

TNI-Polri menerjunkan kekutan penuh untuk menyelamatkan Kapten Philip, sehingga cepat atau lambat posisi Egianus Kogoya akan diketahui.

Nama Egianus Kogoya kembali menjadi sorotan setelah ia dan kelompoknya mengancam akan membunuh 15 pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Distrik Paro, pada 4 Februari 2023.

Baca juga: Markas KKB Dikepung untuk Evakuasi Pilot Susi Air, tetapi Selandia Baru Mohon Tanpa Kekerasan

Kemudian Egianus membakar pesawat Susi Air dan menyandera pilot Philip Mark Merthens yang merupakan warga negara Selandi Baru, pada 7 Februari 2023.

Akibat aksi-aksi tersebut, warga DIstrik Paro memilih mengungsi ke Kenyam sehingga saat ini wilayah tersebut tidak berpenghuni.

Pada 18 dan 19 2022, Tim Gabungan Operasi Damai Cartenz melakukan operasi penegakan hukum di tiga lokasi berbeda. Hasilnya, puluhan barang bukti berhasil diamankan, mulai dari senjata api hingga kamera video profesional, serta alat komunikasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ditanya Restu Jokowi dan Gibran soal Gabung PSI, Kaesang: Beliau Sibuk Banget

Ditanya Restu Jokowi dan Gibran soal Gabung PSI, Kaesang: Beliau Sibuk Banget

Regional
Dendam Adiknya Dituduh Jadi Bandar Narkoba, Warga Palembang Tembak Tetangganya

Dendam Adiknya Dituduh Jadi Bandar Narkoba, Warga Palembang Tembak Tetangganya

Regional
Diisukan Gantikan Giring Jadi Ketum PSI, Kaesang: Doakan Saja

Diisukan Gantikan Giring Jadi Ketum PSI, Kaesang: Doakan Saja

Regional
Sederet Fakta Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara di Rumah Dinas, Ada Senjata Api di TKP

Sederet Fakta Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara di Rumah Dinas, Ada Senjata Api di TKP

Regional
Kekeringan di Bima Meluas, Ribuan Warga Bergantung Pasokan Air BPBD

Kekeringan di Bima Meluas, Ribuan Warga Bergantung Pasokan Air BPBD

Regional
Truk Box Tabrak Minibus di Situbondo, 4 Orang Meninggal Dunia

Truk Box Tabrak Minibus di Situbondo, 4 Orang Meninggal Dunia

Regional
Otopsi Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Dilakukan atas Permintaan Istrinya

Otopsi Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Dilakukan atas Permintaan Istrinya

Regional
Alasan WNA Wanita Panjat Pagar Bandara Ngurah Rai, Bingung karena Mengikuti 'Google Maps'

Alasan WNA Wanita Panjat Pagar Bandara Ngurah Rai, Bingung karena Mengikuti "Google Maps"

Regional
Sederet Temuan Dugaan Pelanggaran HAM di Rempang Batam

Sederet Temuan Dugaan Pelanggaran HAM di Rempang Batam

Regional
Sebelum Meninggal, Ajudan Kapolda Kaltara Sempat Video Call Istrinya

Sebelum Meninggal, Ajudan Kapolda Kaltara Sempat Video Call Istrinya

Regional
Modus Minta Tolong Diantar, Pengangguran Rampas Ponsel Pengendara Sepeda Motor

Modus Minta Tolong Diantar, Pengangguran Rampas Ponsel Pengendara Sepeda Motor

Regional
Eksistensi Wayang Orang Ngesti Pandowo, Tetap Bertahan di Tengah Kemajuan Zaman

Eksistensi Wayang Orang Ngesti Pandowo, Tetap Bertahan di Tengah Kemajuan Zaman

Regional
Restu Erina Gudono Mantapkan Kaesang Gabung ke PSI

Restu Erina Gudono Mantapkan Kaesang Gabung ke PSI

Regional
Remaja di Bengkulu Diperkosa 6 Temannya, 2 Pelaku Masih di Bawah Umur

Remaja di Bengkulu Diperkosa 6 Temannya, 2 Pelaku Masih di Bawah Umur

Regional
Berniat Tolong Teman, Seorang Pelajar Hilang Terseret Ombak Pantai Cemara Sewu Kebumen

Berniat Tolong Teman, Seorang Pelajar Hilang Terseret Ombak Pantai Cemara Sewu Kebumen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com