Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2023, 14:40 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Jaksa penuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal memanggil ulang sejumlah saksi yang sempat mangkir dalam persidangan suap Universitas Lampung (Unila).

Jaksa penuntut KPK membutuhkan keperluar dari para saksi untuk pembuktian perbuatan suap terhadap terdakwa Karomani (eks rektor), Heryandi (eks warek I), dan M Basri (eks ketua senat).

Baca juga: Fakta Sidang Eks Rektor Unila: Demi Anak Masuk Fakultas Kedokteran, Suap Pun Tak Apa

Jaksa penuntut KPK M Afrisal membenarkan ada sejumlah saksi yang tidak hadir dalam pemanggilan perkara suap penerimaan mahasiswa baru Unila.

"Ada yang tidak hadir tanpa konfirmasi, nanti kita panggil lagi. Jika sampai panggilan ketiga tidak datang juga akan kita upayakan pemanggilan paksa," kata Afrisal di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Selasa (21/2/2023).

Beberapa saksi yang mangkir itu adalah Lies Yulianti, Hengki, Yayan, hingga Herman HN. Afrisal mengatakan para saksi ini dipanggil untuk melengkapi keterangan terkait keterlibatan pihak lain.

Selain saksi mangkir itu, Afrisal menambahkan pihaknya juga akan memanggil kembali beberapa saksi yang sudah hadir sebelumnya.

Saksi yang dipanggil kembali ini diantaranya Budi Sutomo (Kabiro Humas) dan Mahfud Santoso (Ketua Dewan Pendidikan Lampung Tengah).

"Saksi ini dipanggil kembali karena ada beberapa hal yang saling terkait," kata Afrisal.

Bakal panggil kepala daerah

Afrisal mengatakan tim jaksa penuntut juga akan memanggil sejumlah kepala daerah dan mantan kepala daerah untuk bersaksi di pengadilan.

Kepala daerah aktif ini di antaranya Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad, Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo, dan Sulpakar (Pj Bupati Mesuji).

"Tentu kita akan panggil juga kepala daerahnya yang namanya masuk di dalam berkas dakwaan kita," kata Afrisal.

Baca juga: Ibu Ini Relakan Unpad demi Anaknya Masuk Unila Jalur Suap Hanya karena Dekat Rumah

Diberitakan sebelumnya, dugaan uang suap yang diterima eks Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani, tidak hanya dari seleksi jalur mandiri.

Penyuapan juga terjadi melalui penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau jalur reguler.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Nyamuk Wolbachia Dipastikan Aman untuk Manusia, Tidak Berkembang di Luar Inangnya

Nyamuk Wolbachia Dipastikan Aman untuk Manusia, Tidak Berkembang di Luar Inangnya

Regional
Libur Nataru, Daop 5 Purwokerto Operasikan 2 Kereta Tambahan

Libur Nataru, Daop 5 Purwokerto Operasikan 2 Kereta Tambahan

Regional
Menteri Basuki Buat Strategi Jangka Panjang Atasi Banjir Kota Semarang

Menteri Basuki Buat Strategi Jangka Panjang Atasi Banjir Kota Semarang

Regional
6 Senjata Tradisional Bengkulu, Salah Satunya Keris

6 Senjata Tradisional Bengkulu, Salah Satunya Keris

Regional
Apoteker di Kendari Mengaku Dianiaya dan Disekap 7 Jam oleh Bos

Apoteker di Kendari Mengaku Dianiaya dan Disekap 7 Jam oleh Bos

Regional
Di Hadapan Mahasiswa Undana Kupang, Ganjar Sandingkan Fotonya dengan Xi Jinping dan Obama

Di Hadapan Mahasiswa Undana Kupang, Ganjar Sandingkan Fotonya dengan Xi Jinping dan Obama

Regional
Siswi SD 'Di-bully' Kakak Kelas, Kak Seto: Lampung Perlu Sekolah Ramah Anak

Siswi SD "Di-bully" Kakak Kelas, Kak Seto: Lampung Perlu Sekolah Ramah Anak

Regional
Menteri Basuki Minta Bantuan BBWS Solo dan Jakarta untuk Menangani Banjir di Kota Semarang

Menteri Basuki Minta Bantuan BBWS Solo dan Jakarta untuk Menangani Banjir di Kota Semarang

Regional
Diguyur Hujan Seharian, Ruas Jalan Kabupaten Banyumas Terancam Tergerus Longsor

Diguyur Hujan Seharian, Ruas Jalan Kabupaten Banyumas Terancam Tergerus Longsor

Regional
Orangtua Siswi yang Melahirkan Saat Ujian Sebut Tak Tahu Anaknya Hamil, Wakasek: Apalagi Kami

Orangtua Siswi yang Melahirkan Saat Ujian Sebut Tak Tahu Anaknya Hamil, Wakasek: Apalagi Kami

Regional
Pemerkosaan di Tempat Cuci Mobil Semarang, Tersangka Sengaja Cari Korban di Aplikasi Kencan

Pemerkosaan di Tempat Cuci Mobil Semarang, Tersangka Sengaja Cari Korban di Aplikasi Kencan

Regional
Daftar Lengkap UMK 2024 di Kepri, Tertinggi Batam dan Terendah Natuna

Daftar Lengkap UMK 2024 di Kepri, Tertinggi Batam dan Terendah Natuna

Regional
Kenal dari Aplikasi Kencan, Pria 53 Tahun Bawa Kabur Mobil Pacarnya Usai Dua Hari Menginap Bersama

Kenal dari Aplikasi Kencan, Pria 53 Tahun Bawa Kabur Mobil Pacarnya Usai Dua Hari Menginap Bersama

Regional
Pantauan Terkini Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Tinggi Kolom Abu dan Waspada Potensi Lahar

Pantauan Terkini Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Tinggi Kolom Abu dan Waspada Potensi Lahar

Regional
Kerugian akibat Banjir Bandang di Lereng Merbabu Capai Rp 800 Juta

Kerugian akibat Banjir Bandang di Lereng Merbabu Capai Rp 800 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com