Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Banjir Lumpur Kiriman dari Pacitan, 210 Warga di Wonogiri Masih Bertahan di Pengungsian

Kompas.com - 20/02/2023, 23:12 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Sebanyak 210 warga Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, masih bertahan di lokasi pengungsian. Ratusan warga itu telah berada di pengungsian selama lima hari

Mereka masih menunggu instruksi dari BPBD Kabupaten Wonogiri untuk kembali ke rumah masing-masing.

“BPBD sudah membuat telaahan ke Pemkab Wonogiri terkait warga Desa Pucung yang masih mengungsi di gedung SD,” kata Camat Kismantoro, Sularto yang dihubungi Kompas.com, Senin (20/2/2023) malam.

Baca juga: Diterjang Hujan Lebat, Jalan Wonogiri-Pacitan Ambles hingga Satu Meter

Sularto mengatakan setidaknya ada dua opsi yang diajukan BPBD terkait 210 warga tersebut 

“Ada dua opsi. Pertama kalau siang masyarakat pulang dan malam harinya kembali ke tempat pengungsian. Opsi kedua, masyarakat pulang ke rumah. Tetapi bila ada tanda-tanda hujan deras atau ada sesuatu mengkhawatirkan maka titik kumpulnya di sini (gedung SDN 2 Pucung),” ujar Sularto.

Selama di lokasi pengungsian, kata Sularto, pemerintah terus mengedukasi warga. Salah satunya mengajak warga segera ke lokasi pengungsian bila hujan deras dan tanah longsor menerjang pemukiman.

“Kami sampaikan kepada warga harus taat kepada pemangku wilayah. Kalau Pak RT sampaikan harus mengungsi maka masyarakat harus ikut untuk meminimalisir dampaknya,” ungkap Sularto.

Dua titik bahaya

Sularto menjelaskan setidaknya terdapat dua titik bahaya yang harus diwaspadai warga setempat. Pertama, lokasi yang berada di desa tetangga tapi berada di wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yakni berupa longsor dan material lumpur.

“Titik kedua berada di Dusun Gandring, Desa Pucung dimana terdapat genangan lumpur seperti danau. Kalau hujan deras maka lumpurnya bisa meluncur ke bawah (pemukiman warga),” tutur Sularto.

Menurut Sularto, gerakan tanah longsor dan material lumpur yang lewat sungai berdampak langsung pada pemukiman warga yang rata-rata berada di kemiringan 45 derajat.

“Pengalaman lalu, gerakan longsor dan material lumpur ke bawah itu menggetarkan dan meretakkan permukiman warga sehingga menjadi warga ketakutan,” ungkap Sularto.

Baca juga: 3 Kali Dilanda Banjir Sepanjang 2023, Warga Perum Griya Permai Rowosari: Saya Pengin Pindah Aja Kalau Bisa

Sularto menambahkan kejadian banjir lumpur dan batu kiriman dari wilayah Pacitan pernah terjadi 20 tahun yang lalu. Sementara banjir lumpur dari Dusun Gandring pernah terjadi sekitar 12 tahun silam.

Banjir lumpur dan batu juga menyebabkan penambahan lebar sungai. Sebelum diterjang banjir lumpur, sungai itu hanya memiliki lebar 5 meter. Namun saat ini sudah mencapai 30 meter.

Terhadap kejadian itu, ia sudah meminta aparat pemerintah desa setempat untuk membangun komunikasi dengan desa tetangga yang berada di wilayah Kabupaten Pacitan. Dengan demikian bila terjadi terjangan hujan deras atau bencana longsor dari wilayah tetangga dapat diketahui sejak dini.

Untuk kondisi 210 pengungsi, Sularto memastikan semuanya dalam kondisi sehat. Selain itu mendapatkan logistik yang cukup selama tinggal di lokasi pengungsian.

Baca juga: Kurangi Risiko Banjir, Sedimen Sungai Kalilo Banyuwangi Dikeruk

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Wonogiri mengungsikan 210 warga Desa Gumpalan, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah ke tempat aman, Rabu (15/2/2023). Ratusan warga yang bermukim di dekat aliran sungai diungsikan lantaran khawatir terdampak bancana banjir lumpur dan batu kiriman dari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang dihubungi Kompas.com, Rabu (15/2/2023) malam menyatakan ratusan warga diungsikan ke lokasi aman untuk antisipasi terdampak banjir lumpur dan batu dari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Pasalnya, lokasi pemukiman warga berbatasan langsung dengan Kabupaten Pacitan.

“Kami ungsikan warga di gedung SD sementara karena permukiman mereka berada di dekat aliran sungai. Kami khawatir aliran sungai nanti membawa material lahar berupa lumpur dan batu yang menuju pemukiman warga. Jadi yang longsor di wilayah Pacitan, namun aliran laharnya kearah Kismantoro-Wonogiri,” ungkap pria yang akrab disapa Jekek ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com