Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan TNI-Polri Lakukan Operasi Penegakan Hukum agar Kelompok Egianus Kogoya Tak Bersatu

Kompas.com - 20/02/2023, 15:46 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MIMIKA, KOMPAS.com - Dalam beberapa hari terakhir, tim gabungan Operasi Damai Cartenz melakukan operasi penegakan hukum di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Sejumlah barang bukti yang diduga terkait dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoyaa berhasil disita, seperti senjata api laras pendek, magazine, kamera video profesional, kamera DSLR, HT, dan lainnya.

Baca juga: Saya Minta Egianus Kogoya Segera Menyerahkan Diri, daripada Ada Tindakan Penegakan Hukum

Tujuan 

Komandan Korem 172/PWY Brigjen J.O. Sembiring menegaskan, operasi penegakan hukum dilakukan untuk melemahkan kekuatan Egianus Kogoya yang saat ini posisinya terpencar-pencar.

"Kelompok ini terpecah dalam beberapa kelompok dan kita punya prinsip, (kelompok-kelompok ini) tidak boleh bersatu," ujarnya, di Mimika, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Melacak Jejak KKB Egianus Kogoya, Temuan Sepucuk Surat hingga Kamera DSLR

Hal ini senada dengan yang disampaikan Panglima Kodam XVII/Cenderawsih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa.

Terpencar

Pangdam menyampaikan, sebelum berulah di Distrik Paro, kelompok Egianus sudah terbagi dalam beberapa kelompok.

Sementara yang ikut bersama Egianus di Paro diperkirakan sekitar 15 orang. Namun jumlah tersebut kemudian terbagi ketika mereka meninggalkan Paro.

"Kelompok Egianus ini memang terpecah-pecah, setelah ada operasi ini mereka terpecah dalam beberapa kelompok dan ini sudah kita diteksi keberadaanya," kata Saleh.

Terkait operasi penegakan hukum, Saleh menegaskan hal itu dilakukan untuk melemahkan kekuatan Egianus Kogoya yang terkenal karena kesadisannya.

"Jadi ada sasaran utama, ada sasaran terkandung yang kemungkinan bisa mendukung sasaran utama. Sasaran inilah yang kemudian kita lakukan operasi, kita duduki dan kuasai," tutur dia.

Nama Egianus Kogoya kembali menjadi sorotan setelah ia dan kelompoknya mengancam akan membunuh 15 pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Distrik Paro, pada 4 Februari 2023.

Baca juga: Satgas Damai Cartenz Amankan Revolver Diduga Milik KKB Egianus Kogoya

Kemudian Egianus membakar pesawat Susi Air dan menyandera pilot Philip Mark Merthens yang merupakan warga negara Selandia Baru, pada 7 Februari 2023.

Akibat aksi-aksi tersebut, warga DIstrik Paro memilih mengungsi ke Kenyam sehingga saat ini wilayah tersebut tidak berpenghuni.

Pada 18 dan 19 Februari 2023, Tim Gabungan Operasi Damai Cartenz melakukan operasi penegakan hukum di tiga lokasi berbeda. Hasilnya, puluhan barang bukti berhasil disita, mulai dari senjata api hingga kamera video profesional, serta alat komunikasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Seorang Pelajar Tewas Tenggelam di Pantai Biaung Bali

Seorang Pelajar Tewas Tenggelam di Pantai Biaung Bali

Regional
Generasi Muda Jadi Harapan Bangsa, Pj Gubernur Banten: Nilai Antikorupsi Perlu Diajarkan Sejak Dini

Generasi Muda Jadi Harapan Bangsa, Pj Gubernur Banten: Nilai Antikorupsi Perlu Diajarkan Sejak Dini

Kilas Daerah
11 Mobil Dirusak OTK, 5 di Antaranya Milik KPU Kota Semarang

11 Mobil Dirusak OTK, 5 di Antaranya Milik KPU Kota Semarang

Regional
Pemprov Telusuri Identitas Pemeran Video Mesum Pakai Kemeja Berlogo Banten

Pemprov Telusuri Identitas Pemeran Video Mesum Pakai Kemeja Berlogo Banten

Regional
Bakar Beberapa Kantor dan Alat Berat di Jayapura, Pemuda 22 Tahun Jadi Tersangka

Bakar Beberapa Kantor dan Alat Berat di Jayapura, Pemuda 22 Tahun Jadi Tersangka

Regional
Zulhas: NTB dan Mandalika Sekarang Terkenal di Seluruh Dunia

Zulhas: NTB dan Mandalika Sekarang Terkenal di Seluruh Dunia

Regional
Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Sarmo Kubur Mayat Sunaryo di Bawah Kasurnya Selama 3 Bulan

Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Sarmo Kubur Mayat Sunaryo di Bawah Kasurnya Selama 3 Bulan

Regional
Ditinggalkan Saat Tidur, Bocah 2 Tahun di NTT Tewas Terbakar

Ditinggalkan Saat Tidur, Bocah 2 Tahun di NTT Tewas Terbakar

Regional
Sosok Agung Korban Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Terakhir Kali Pamit ke Keluarga Tagih Utang

Sosok Agung Korban Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Terakhir Kali Pamit ke Keluarga Tagih Utang

Regional
Setelah Diperiksa, 6 Rohingya Dikembalikan ke Kamp Penampungan Lhokseumawe

Setelah Diperiksa, 6 Rohingya Dikembalikan ke Kamp Penampungan Lhokseumawe

Regional
Mahfud MD Siap Adu Gagasan dengan Capres-Cawapres Lain dalam Debat

Mahfud MD Siap Adu Gagasan dengan Capres-Cawapres Lain dalam Debat

Regional
Gandeng Elemen Suporter dan Manajemen, Bupati Kediri Tinjau Pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati

Gandeng Elemen Suporter dan Manajemen, Bupati Kediri Tinjau Pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati

Regional
Melawan Arah, IRT Tewas di Tempat Usai Terseret Truk Trailer

Melawan Arah, IRT Tewas di Tempat Usai Terseret Truk Trailer

Regional
Wujudkan Pembangunan Inklusif, Bupati Kediri Minta Saran Teman Disabilitas

Wujudkan Pembangunan Inklusif, Bupati Kediri Minta Saran Teman Disabilitas

Kilas Daerah
Pemkab Kediri Bakal Jadikan Kerajinan Tas Rajut Karya Disabilitas sebagai Cendera Mata Tamu

Pemkab Kediri Bakal Jadikan Kerajinan Tas Rajut Karya Disabilitas sebagai Cendera Mata Tamu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com