Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkutan Pelat Hitam 'Rajai' Trayek di Kawasan Industri Kabupaten Semarang, Pengusaha Resmi Resah

Kompas.com - 20/02/2023, 13:48 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Keberadaan mobil pelat hitam yang digunakan untuk angkutan umum di wilayah Kabupaten Semarang sangat meresahkan.

Selain jumlahnya lebih banyak daripada angkutan resmi, angkutan pelat hitam tersebut juga membuat paguyuban tandingan.

Baca juga: Besok, Sopir Angkutan Kota di Garut Mogok Massal Imbas Harga BBM Naik

Ketua Paguyuban Trans Duta Mitra Sejahtera Imam Suhadak mengatakan, anggotanya sebagai angkutan resmi mempunyai 76 anggota.

"Sementara angkutan pelat hitam itu 100 armada lebih, ini sangat berpengaruh terhadap penghasilan anggota kami," jelasnya, Senin (20/2/2023) di kantor Satlantas Polres Semarang.

Dia mendorong program 'kuningisasi' oleh Pemkab Semarang, diikuti oleh para awak angkutan.

"Kami sejak 2019 terus mengajak pengusaha angkutan untuk taat aturan, ini demi kelangsungan usaha yang sah berbadan hukum," kata Imam.

Baca juga: Angkutan Kota Disulap Jadi Kendaraan Wisata, Bisa Keliling Jember Sepuasnya

Imam mengatakan, keberadaan angkutan pelat hitam membuat penghasilan awak angkutan resmi berkurang.

"Trayek Karangjati-Pringapus memang ramai karena kawasan industri, kalau lagi ramai bisa dapat Rp 160.000 dari pagi sampai pukul 10.00 WIB," ungkapnya.

Kasat Lantas Polres Semarang AKP Dwi Himawan Chandra menegaskan razia terhadap angkutan yang tak sesuai perizinan akan terus dilakukan.

"Kami tidak tebang pilih, saat ini ada 16 angkutan pelat hitam yang ditilang dan 'dikandangkan' agar tidak digunakan untuk mengangkut penumpang," ujarnya.

Dwi Himawan mengatakan, penindakan angkutan pelat hitam dilakukan karena adanya laporan dari pengusaha angkutan resmi.

"Tentu semua kendaraan yang tidak sesuai aturan dan prosedur, akan ditindak serta ditilang. Karena ini juga menyangkut keamanan serta keselamatan," paparnya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang Tri Martono mengimbau angkutan pelat hitam untuk mematuhi peraturan.

"Ini bagian dari langkah meminimalisir kecelakaan. Apalagi sebentar lagi bulan puasa, maka semua angkutan harus tertib, pengusaha harus punya izin operasional," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com