Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eks Napiter di Dompu, Anaknya Sempat Ditolak Sekolah, Kini Hidup Rukun Berdampingan dengan Warga

Kompas.com - 16/02/2023, 13:35 WIB
Junaidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DOMPU, KOMPAS.com - Paham radikalisme menjadi cerita masa lalu bagi MH, eks napi teroris (Napiter) di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

MH bersama istri dan lima orang anaknya kini sudah bisa hidup rukun berdampingan dengan masyarakat sekitar.

Meski diakuinya, perubahan sikap masyarakat tersebut memang membutuhkan waktu.

Baca juga: 1.132 KK Terdampak Banjir Bandang di Dompu, Tersebar di 2 Desa dan 6 Kelurahan

"Sekarang keluarga sudah mulai membuka diri, karena saya sudah tidak main kafir-kafirkan. Kemudian masyarakat juga sudah membuka diri," kata MH saat dihubungi, Kamis (16/2/2023).

Pernah terlibat kasus Aceh

MH ditangkap Densus 88 pada akhir tahun 2010 lalu. Dia diduga terlibat dalam pendanaan kelompok teroris di Aceh.

Setelah bebas dari hukuman penjara selama 4 tahun, MH kini sibuk berdakwah dan mengembangkan pondok pesantren di Kecamatan Dompu, NTB.

Baca juga: Saat Pengurus Perindo NTB Bakar Seragam Partai dan Kartu Tanda Anggota...

Selama menjalankan rutinitas berdakwah, MH mengaku, pernah beberapa kali mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari oknum tertentu.

Oknum ini tiba-tiba menghapus jadwal dakwahnya di salah satu tempat karena melihat masa lalunya yang terjerat kasus terorisme.

"Padahal masyarakat sudah sangat senang dengan metode dakwah saya, isi materi yang saya sampaikan. Ada saja oknum, ketika kita cari tidak kita tahu," jelasnya.

Kendati masih ada beberapa oknum yang tidak menyukai karena melihat masa lalunya itu, namun interaksi sosialnya di lingkungan masyarakat tetap berjalan baik.

Lima anaknya kini hidup berdampingan

MH mengungkapkan, perlakuan tak menyenangkan sempat menimpa buah hatinya sewaktu ia masih menjalani hukuman penjara di Surabaya, Jawa Timur.

Saat itu, anaknya hendak masuk Sekolah Dasar (SD) di Surabaya, namun oleh pihak sekolah di daerah setempat ditolak karena alasan orangtuanya seorang teroris.

Kejadian ini diketahui dan disaksikan langsung oleh sang istri yang kebetulan ikut tinggal di Surabaya selama masa penahanannya.

Baca juga: Kecewa dengan Pergantian Ketua DPW, Sejumlah Pengurus Partai Perindo NTB Bakar Seragam dan KTA

Setelah dinyatakan bebas, lanjut MH, ia bersama keluarganya kemudian pulang ke kampung halaman di Dompu.

Di sini ia mendapat perlakuan yang baik, anak-anaknya diterima dengan baik oleh lingkungan sekolah dan warga sekitar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com