Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Pahit Pemadam Karhutla, Diturunkan Helikopter di Tengah Hutan hingga Jarang Bertemu Keluarga

Kompas.com - 16/02/2023, 10:10 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Wilayah Provinsi Riau kini sudah memasuki musim kemarau kering.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), tim pemadam kebakaran yang ada di Bumi Lancang Kuning mulai bersiaga.

Tidak terkecuali tim yang dikomandoi oleh Muhammad Sutrisno (32).

Baca juga: Kebakaran Hutan Way Kambas, 1.500 Hektar Lahan Hangus dalam 12 Jam

Dia merupakan satu dari 60 orang anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) pemadam karhutla di PT Arara Abadi, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas di Kabupaten Siak, Riau. Sutrisno dipercaya sebagai komandan regu alias Danru.

Saat ditemui Kompas.com, Rabu (15/2/2023) siang, Sutrisno dan anggotanya tengah mengecek peralatan di poskonya yang berada di dalam areal perusahaan kertas tersebut.

"Kami lagi cek peralatan pamadam. Kami mulai siaga karhutla, karena sudah memasuki musim kemarau," ujar Sutrisno sambil melihat sejumlah peralatan yang akan digunakan untuk bertempur dengan karhutla.

Kebakaran hutan dan lahan yang pernah terjadi pada 2020 lalu di Provinsi Riau.KOMPAS.COM/IDON Kebakaran hutan dan lahan yang pernah terjadi pada 2020 lalu di Provinsi Riau.

Sutrisno dan 59 anggota TRC, merupakan anggota khusus yang dilatih untuk memadamkan api karhutla di medan ekstrem.

Baca juga: Puluhan Hektar Hutan Taman Nasional Way Kambas Dibakar Pemburu Liar

Mereka sudah disertifikasi oleh Manggala Agni, Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Tim TRC ini dibekali helikopter untuk pergerakan cepat memadamkan api karhutla.

Helikopter selain untuk membawa tim dan peralatan, juga digunakan untuk pemadaman dari udara atau water bombing.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jatuh Saat Terbangkan Paramotor Pantau Pacu Jalur Mini, 2 Perwira Polisi Terluka

Jatuh Saat Terbangkan Paramotor Pantau Pacu Jalur Mini, 2 Perwira Polisi Terluka

Regional
Uang Zakat Fitrah Rp 13,8 Juta Hangus Dipertaruhkan di Judi 'Online' oleh Kepala Dusun di Boalemo

Uang Zakat Fitrah Rp 13,8 Juta Hangus Dipertaruhkan di Judi "Online" oleh Kepala Dusun di Boalemo

Regional
Siswi SMA di Maluku Tengah Diperkosa Ayah Kandung

Siswi SMA di Maluku Tengah Diperkosa Ayah Kandung

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 19 Kali Pagi Ini

Gunung Ile Lewotolok Meletus 19 Kali Pagi Ini

Regional
Mobil Elf Masuk Jurang di Aceh Besar, 23 Orang Terluka

Mobil Elf Masuk Jurang di Aceh Besar, 23 Orang Terluka

Regional
Tol Kalikangkung-Pejagan Brebes Dibuka Normal mulai Pukul 08.00 WIB

Tol Kalikangkung-Pejagan Brebes Dibuka Normal mulai Pukul 08.00 WIB

Regional
Kronologi Satu Keluarga Tewas dalam Mobil Terjebak Lumpur di Jambi

Kronologi Satu Keluarga Tewas dalam Mobil Terjebak Lumpur di Jambi

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Ombudsman NTT Temukan Ada Pungutan Liar 'Amplop Cokelat' di Kapal ASDP

Ombudsman NTT Temukan Ada Pungutan Liar "Amplop Cokelat" di Kapal ASDP

Regional
10 Atlet Bertalenta Khusus Asal Jateng Bertanding ke Bangladesh Wakili Indonesia

10 Atlet Bertalenta Khusus Asal Jateng Bertanding ke Bangladesh Wakili Indonesia

Regional
Mengenal Besek, Wadah Ramah Lingkungan dari Anyaman Bambu

Mengenal Besek, Wadah Ramah Lingkungan dari Anyaman Bambu

Regional
Jalur Ajibarang-Bumiayu Padat, Kendaraan Arah Jakarta Dialihkan ke Tol Pemalang dan Bandung

Jalur Ajibarang-Bumiayu Padat, Kendaraan Arah Jakarta Dialihkan ke Tol Pemalang dan Bandung

Regional
Kronologi Bus ALS Berpenumpang 47 Orang Terbalik di Jalur 'One Way' Padang-Bukittinggi, 1 Tewas

Kronologi Bus ALS Berpenumpang 47 Orang Terbalik di Jalur "One Way" Padang-Bukittinggi, 1 Tewas

Regional
Kisah Nahkoda KMP Sebuku Kapten Dwi Irianto, Tak Bisa Rayakan Lebaran Bersama Keluarga 24 Tahun

Kisah Nahkoda KMP Sebuku Kapten Dwi Irianto, Tak Bisa Rayakan Lebaran Bersama Keluarga 24 Tahun

Regional
Sebelum Tewas Tenggelam di Sungai, Jabarudin Sempat Teriak Minta Tolong 

Sebelum Tewas Tenggelam di Sungai, Jabarudin Sempat Teriak Minta Tolong 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com