PURWOKERTO, KOMPAS.com - Sejumlah negara disebut belajar pengelolan sampah dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Hal itu menyusul kesuksesan Banyumas lepas dari krisis sampah hingga dapat mengelola sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis.
"Banyumas luar biasa, salah satu daerah terbaik pengelolaan sampahnya," ungkap Dirjen Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati usai talkshow 'Zero Waste and Zero Emission Indonesia' dalam rangka pemperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPNS) 2023 di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Menteri LHK Minta Daerah Lain Tiru Pengelolaan Sampah di Banyumas, Ini Alasannya...
Untuk itu, pihaknya memperkenalkan pengelolaan sampah di Banyumas ke berbagai daerah hingga luar negeri.
"Cerita (kesuksesan) Banyumas ini kami bawa ke berbagai daerah, maupun luar negeri. Terakhir kemarin di COP27 Mesir dan Thailand untuk PBB belajar dari Banyumas," ungkap Rosa.
Menurut Rosa, Banyumas memiliki caranya sendiri dalam mengelola sampah. Lebih menarik, pengelolaan sampah ini melibatkan kelompok swadaya masyarakat (KSM).
"Cara ini bisa direplikasikan dalam saka ibu kota kecamatan di berbagai daerah. Kami sudah buat rantai nilai pengelolaan sampah, bagaimana mengelola sampah dari sumbernya," ujar Rosa.
Untuk diketahui, saat ini pengelolaan sampah di Banyumas dilakukan di Pusat Daur Ulang (PDU) yang berdiri di 29 lokasi dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berbasis lingkungan.
Sampah organik dipilah untuk dijadikan pakan maggot. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai macam produk, seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan lainnya.
Baca juga: Saat Ridwan Kamil Temui Heru Budi, Bahas Masalah Banjir hingga Pengelolaan Sampah
Rektor Unsoed, Prof Dr Akhmad Sodiq mengatakan, siap berkontribusi aktif dalam pengembangan riset terutama dalam bidang lingkungan dan sampah.
"Kami ada magister ilmu lingkungan khusus kajian dalam pengelolaan sumber daya alam. Konsen terkait kebijakan bagaimana pemberdayaan masyarakat dan kesehatan lingkungan," kata Sodiq.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho yang hadir sebagai pembicara dalam talkshow tersebut mengatakan, pihaknya juga memberikan dukungan terhadap pengelolaan sampah di Banyumas.
"Kami mendukung satu KSM di Banyumas yaitu KSM Sumber Rejeki, Sumpiuh dengan betuk peralatan, upskilling, dan pendampingan. Ada 29 anggota KSM yang mendapat peningkatan pendapatan Rp 1 juta sampai Rp 1,3 juta per bulan dari mengelola sampah," kata Brasto.
Sementara itu, sebelum talkshow juga digelar Gowes Peduli Sampah sebagai rangkaian aksi Jelajah Bersih Negeri 2023.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.