Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa Mount Felix di Bengkulu: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak

Kompas.com - 11/02/2023, 08:12 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Peristiwa Mount Felix adalah sebuah gerakan perlawanan rakyat Bengkulu kepada tentara Inggris yang terjadi pada tahun 1807.

Jejak sejarahnya terekam pada bangunan cagar budaya yang juga menjadi ikon kota Bengkulu, yaitu sebuah tugu bernama Tugu Thomas Parr di dekat Benteng Marlborough.

Baca juga: Bunga Rafflesia Berkelopak 6 Mekar di Seluma Bengkulu

Mount Felix adalah sebutan orang Inggris untuk menyebut kawasan perbukitan yang berada sekitar 25 km di sebelah utara pusat Kota Bengkulu.

Adapun masyarakat pribumi kala itu menyebut kawasan tersebut dengan nama Bukit Palik.

Baca juga: Benteng Marlborough: Sejarah, Fungsi, dan Rute Tercepat Menuju Lokasi

Peristiwa ini terjadi saat Bengkulu atau yang dikenal juga dengan nama Bencoolen sempat menjadi bagian dari daerah Kesultanan Banten.

Saat itu, perjuangan bersifat lokal memang kerap terjadi sebagai akibat dari penolakan kedatangan pasukan Inggris yang keji dan kejam.

Baca juga: 7 Daftar Oleh-oleh Khas Bengkulu, Salah Satunya Batik Besurek

Kedatangan pasukan Inggris ini di bawah Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Britania (East India Company atau EIC).

Latar Belakang Peristiwa Mount Felix

Kedatangan pasukan Inggris ke Bengkulu yang berlabuh di muara sungai Bengkulu mulanya disambut baik oleh masyarakat.

Saat itu pasukan Inggris belum menetap, namun hanya datang dan pergi sewaktu-waktu.

Hingga sebuah kapal dagang Inggris berlabuh di depan muara sungai Bengkulu, yang kemudian disambut oleh Rakyat Kerajaan Sungai Lemau dan Kerajaan Silebar.

Setelah terjadi perbincangan, maka disepakati bahwa pasukan Inggris dapat menetap dan melakukan perniagaan secara bebas.

Kemudian terjadi satu perjanjian di mana Pangeran Raja Muda dari kerajaan Sungai Lemau dan Ralp Ord sebagai wakil dari pihak Inggris menyepakati pemberian monopoli dalam perdagangan lada dan segala macam hasil hutan lainnya hanya kepada Inggris.

Silih berganti kepemimpinan residen di Bengkulu mulanya dijabat oleh Walter Ewer (1800-1805) dan kemudian digantikan oleh Thomas Parr (1805-1807)

Sayangnya gaya kepemimpinan Thomas Parr yang kejam dan sombong menyakiti hati rakyat Bengkulu

Thomas Parr meminta bantuan kerja sama kepada pihak EIC untuk menetapkan denda bagi rakyat yang tidak menurut perintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pabrik Rumahan Tembakau Gorila di Cimahi Dibongkar, Omzetnya Rp 100 Juta Tiap Bulan

Pabrik Rumahan Tembakau Gorila di Cimahi Dibongkar, Omzetnya Rp 100 Juta Tiap Bulan

Regional
Ketahuan Curi Uang Pedagang, Residivis Copet di Palembang Tusuk Bokong Korban

Ketahuan Curi Uang Pedagang, Residivis Copet di Palembang Tusuk Bokong Korban

Regional
Kota Jambi Mulai Tertutup Kabut Asap Kebakaran Lahan dari Sumsel

Kota Jambi Mulai Tertutup Kabut Asap Kebakaran Lahan dari Sumsel

Regional
Edarkan Uang Palsu, 2 Warga Bima Diringkus Polisi Saat Akan Kabur

Edarkan Uang Palsu, 2 Warga Bima Diringkus Polisi Saat Akan Kabur

Regional
Tiga ASN di Kota Semarang Ketahuan Tak Netral, Ada yang Dipecat

Tiga ASN di Kota Semarang Ketahuan Tak Netral, Ada yang Dipecat

Regional
Jelang Pemilu 2024, Menag Yaqut Minta Agama Tak Ditunggangi Aktor-aktor Poltik

Jelang Pemilu 2024, Menag Yaqut Minta Agama Tak Ditunggangi Aktor-aktor Poltik

Regional
Semarang Ranking Ke-5 Biaya Hidup Tertinggi di Indonesia, Ini Kata Anak Muda Kota Lumpia

Semarang Ranking Ke-5 Biaya Hidup Tertinggi di Indonesia, Ini Kata Anak Muda Kota Lumpia

Regional
Pelajar Jadi Pelaku Vandalisme di Kota Solo, Tinggalkan Jejak Nama hingga Pengakuan Cinta

Pelajar Jadi Pelaku Vandalisme di Kota Solo, Tinggalkan Jejak Nama hingga Pengakuan Cinta

Regional
Kronologi Puluhan Siswa SD Keracunan di Bandung Barat, 1 Tewas Diduga akibat Jajanan Cimin

Kronologi Puluhan Siswa SD Keracunan di Bandung Barat, 1 Tewas Diduga akibat Jajanan Cimin

Regional
Gara-gara 'Curanrek', Mahasiswa di Lampung Dikeroyok Temannya

Gara-gara "Curanrek", Mahasiswa di Lampung Dikeroyok Temannya

Regional
Pengosongan Pulau Rempang Ditunda, Warga: Apakah Tidak Bisa Setop Masalah Penggusuran Ini?

Pengosongan Pulau Rempang Ditunda, Warga: Apakah Tidak Bisa Setop Masalah Penggusuran Ini?

Regional
Baliho '2024 Jatahnya Pak Prabowo Subianto' di Depan Bea Cukai Tak Dianggap Pelanggaran

Baliho "2024 Jatahnya Pak Prabowo Subianto" di Depan Bea Cukai Tak Dianggap Pelanggaran

Regional
Lambung Tangki Truk Bocor, Warga Konawe Berebut Tumpahan Solar

Lambung Tangki Truk Bocor, Warga Konawe Berebut Tumpahan Solar

Regional
Buron Kasus Jambret, Pria di Kupang Ditangkap Usai Menikah

Buron Kasus Jambret, Pria di Kupang Ditangkap Usai Menikah

Regional
Terciduk Bawa Senjata Api Rakitan, Pria di Tapin Ditangkap

Terciduk Bawa Senjata Api Rakitan, Pria di Tapin Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com