TIMIKA, KOMPAS.com - Keberadaan pilot Susi Air, Philip Mark Merthens (37), hingga kini belum diketahui setelah pesawat pilatus PK-BVY yang ia bawa dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023).
Upaya pencarian terus dilakukan oleh personel gabungan TNI-Polri dengan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan patroli udara.
"Setiap hari kita lakukan patroli udara menggunakan helikopter. Itu akan kita lakukan terus sampai pilot ditemukan," ujar Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigjen Ramdani Hidayat di Timika, Jumat (10/2/2023).
Baca juga: Setelah Insiden Susi Air, Sejumlah Warga Distrik Paro Mengungsi ke Kenyam, Nduga
Menurut Ramdani, tidak adanya akses komunikasi di Paro membuat patroli udara menjadi pilihan yang paling masuk akal. Selain itu, di wilayah tersebut juga belum ada Pos Keamanan TNI-Polri.
Ramdani menjelaskan, patroli udara dilakukan pada ketinggian yang tidak membahayakan helikopter.
"Maksimal patroli udara itu turun sampai ketinggian 1.500 meter, kita juga harus memastikan keselamatan anggota yang patroli," kata dia.
Baca juga: Pesawat Susi Air Dibakar KKB, Wapres Minta Aparat Jaga Tempat Strategis di Papua
Selain faktor keamanan dari gangguan tembakan KKB, faktor cuaca juga menjadi hambatan karena di wilayah pegunungan sering ditutupi oleh kabut.
Situasi keamanan di Distrik Paro menjadi tidak kondusif setelah KKB pimpinan Egianus Kogoya mengancam pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Paro pada Sabtu (4/2/2023).
Setelah itu, KKB diyakini membakar pesawat pilatus milik Susi Air di Lapangan Terbang Paro pada Selasa (7/2/2023) pagi.
Keberadaan pilot Philip Mark Merthens pun hingga kini belum diketahuii.
Kemudian, pada Rabu (8/2/2023), Satgas Ops Damai Cartenz mengevakuasi 15 pekerja bangunan ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Akibat situasi itu, pada Kamis (9/20/2023) malam, Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewan mengungkapkan bahwa warga Distrik Paro berbondong-bondong mengamankan diri ke Distrik Kenyam dengan berjalan kaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.