TIMIKA, KOMPAS.com - Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewan mengatakan, warga Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, mengungsi ke Distrik Kenyam karena takut menjadi korban kekejaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
"Ada informasi, setelah kejadian pembakaran pesawat Susi Air yang dilakukan kelompok Egianus, masyarakat di Distrik Paro semuanya keluar. Mereka berpindah tempat ke Kenyam, mereka mau tinggal di rumah keluarganya di Kenyam," ujar Rio di Timika, Kamis (9/2/2023).
Baca juga: Kronologi Versi Pj Bupati Nduga, 15 Pekerja Bangunan Diancam KKB Sebelum Insiden Susi Air
Rio menyebut, sudah ada beberapa warga dari Distrik Paro yang tiba di Kenyam. Mereka tinggal di rumah saudaranya.
Polres Nduga sedang berusaha menggali informasi dari warga itu terkait situasi di Distrik Paro. Polisi juga mencari tahu lokasi warga lainnya.
Menurut Rio, jarak tempuh dari Distrik Paro menuju Kenyam cukup jauh. Berdasarkan informasi masyarakat sekitar, dibutuhkan waktu hingga empat hari untuk tiba di Kenyam.
"Bagi yang kuat itu bisa ditempuh dalam tiga sampai empat hari, ada laporan ada anak-anak, ada yang sakit, ada orang tua ikut jalan juga," kata dia.
Rio mengaku, TNI-Polri sedang berusaha mencari tahu jumlah warga Paro yang berjalan kaki ke Kenyam, termasuk keberadaan mereka.
"Kita sedang deteksi apakah ada kendala dalam perjalanan," cetusnya.
Di antara warga yang sedang menuju Kenyam, Rio mengaku mendapat informasi yang menyatakan ada warga Paro yang meninggal dalam perjalanan.
Namun setelah didalami, diketahui warga yang dimaksud dalam keadaan sakit dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.