Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa di Polewali Alami Keracunan Massal Usai Jajan Minuman Racikan

Kompas.com - 09/02/2023, 16:18 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Belasan siswa SD di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi sejumlah makanan ringan dan minuman racikan yang dijajakan para pedagang yang kerap mangkal di halaman sekolah mereka saat jam istirahat.

Karena mengalami mual, pusing, dan muntah-muntah, para korban terpaksa dilarikan ke rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Insiden ini menimpa murid di SDN 002 Polewali, Polewali Mandar. Sebanyak 8 korban mengalami gejala cukup parah, dan harus dirawat intensif.

Baca juga: Satu Keluarga di Kebumen Keracunan Ati Ampela, 3 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Kondisi para siswa umunnya lemas dan mual-mual. Sejumlah siswa harus dilarikan ke Puskesmas Massenga, Kelurahan polewali, Kecamatan polewali setelah alami keracunan massal di sekolahnya.

Para siswa sekolah dasar ini satu persatu diperiksa oleh tim medis puskesmas lantaran mengalami gejala mual hingga muntah-muntah setelah minum minuman racikan. Kebanyakan korban keracunan massal ini mengalami gejala akut hingga demam, pusing, dan sakit perut.

Menurut sejumlah korban, minuman tersebut bersoda dan berwarna merah. Tak lama setelah mereka meminumnya, para siswa ini pun sakit perut, muntah-muntah, pusing hingga sesak napas.

Hingga saat ini, korban yang masih dirawat di puskesmas berjumlah 5 orang siswa. Kelimanya masih dirawat karena kondisinya masih lemas pasca-meminum minuman yang diduga bercampur bahan tak higienis.

Menurut pihak sekolah, awalnya siswa yang mengalami gejala mual dan sakit perut hanya 2 orang. Namun tak berselang lama, sejumlah siswa lainnya juga mengeluhkan sakit dan mual-mual yang sama hingga terpaksa mereka dievakuasi ke puskesmas terdekat.

“Mulanya tidak lama setelah mengkonsumsi jajajan di halaman sekolah para siswa mual-mual dan muntah, karea kondisinya lemas mereka angsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,”jelas Musdar, guru SD Negeri 002 Polewali.

Baca juga: Kronologi 510 Mahasiswa Universitas Brawijaya Keracunan, Sesak Napas dan Diare Usai Makan Nasi Bungkus

Pihak sekolah menduga masih banyak siswa yang mengalami keracunan, namun mereka memilih untuk tidak ke rumah sakit lantaran gejala yang dirasakan ringan.

Penanggung jawab perawatan Puskesmas Massenga, yuliana mengatakan, para siswa yang menjadi korban keracunan massal di sekolahnya telah ditangai secara intensif oleh petugas puskesmas.

Beberapa korban di antaranya yang dinyatakan pulih dan hanya mengalami gejala ringan telah diperbolehkan pulang, sementara lainnya kini masih menjalani perawatan intensif karena kondisi fisiknya masih lemah.

Baca juga: 510 Mahasiswa Universitas Brawijaya Diduga Keracunan Makanan Saat KKM

“Mereka langsung ditangani dengan cepat oleh tim medis. Beberapa yang tidak mengalami gejala parah sudah diperkenankan pulang. Sementara lainya yang kondisnya lemas dan mual-mual kini masih dirawat intensif tim medis,” jelas Yuliana.

Kasus keracunan massal ini sendiri telah ditangani pihak kepolisian Polres Polewali Mandar.

Sejumlah pedagang yang dilaporkan kerap berjualan makanan dan minuman ringan di halaman sekolah sendiri telah diamankan di mapolres. Saat ini mereka masih sedang menjalani pemeriksaan intensif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Bali, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Bali, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Selatan, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Tengah, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Utara, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Utara, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Papua Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Papua Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Selatan, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Bengkulu, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Bengkulu, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jambi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jambi, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Lampung, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Lampung, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Banten, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Banten, 29 Maret 2024

Regional
Soal Program Ferienjob di Jerman, Kampus Udinus Sebut Sudah Minta Rekomendasi ke LLDIKTI VI

Soal Program Ferienjob di Jerman, Kampus Udinus Sebut Sudah Minta Rekomendasi ke LLDIKTI VI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com