LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Mislah (50), warga Kelurahan Prapen, Lombok Tengah tampak cekatan melayani pembeli sorok atau jaring alat tangkap nyale (cacing laut).
Dagangannya semakin laris jelang Perayaan Bau Nyale yang akan berlangsung pada 10-11 Februari 2023 mendatang.
Baca juga: Saat Mahasiswa dari Norwegia dan Swedia Memainkan Gendang Belek di Lombok Tengah...
Mislah memilih mangkal di jalan raya Desa Penujak, Lombok Tengah, jalan yang menghubungkan sejumlah pantai di Lombok Tengah seperti pantai Selong Belanak, Pantai Aan, Kuta Mawun dan sejumlah pantai lainnya.
Pantai-pantai tersebut biasanya menjadi lokasi perayaan tradisi Bau Nyale.
Ditemui Kompas.com, Mislah mengaku ratusan sorok itu dibuatnya sebulan sebelum perayaan Bau Nyale. Dia kemudian menjualnya sekitar sepekan sebelum hari perayaan.
Baca juga: Dispar Lombok Tengah: Perayaan Malam Puncak Bau Nyale Didukung Pemerintah Pusat
“Untuk membuat sorok ini sekitar sebulan ada untuk produksi, buat sendiri bersama keluarga,” kata Mislah, Rabu (8/2/2023)
Sorok yang dijual Mislah dibanderol mulai Rp 5.000 hingga Rp 15.000 tergantung dari ukuran dan bahan yang digunakan untuk membuatnya
“Murah kok ini Rp 5.000 yang kecil, ada yang sedang Rp 10.000, yang paling besar Rp 15.000, ya biasa dapat sehari Rp 300.000 sampai Rp 400.000,” kata Mislah.
Mislah menjelaskan butuh waktu sekitar satu bulan untuk membuat semua jaring yang dijualnya. Modalnya saringan dan bambu sekitar Rp 3 juta.
“Ada tiga bahannya, saringan, bambu dan tali untuk kita ikat, tapi yang paling mahal itu saringan, kalau total ada lah Rp 3 juta modalnya untuk semua sorok ini,” kata Mislah.
Dari modal Rp 3 juta tersebut Mislah menargetkan omzet sebesar Rp 5 juta dengan keuntungan Rp 2 juta rupiah.
Baca juga: Mengenal Tradisi Bau Nyale, Tradisi Unik Suku Sasak di Lombok Selatan
Bisanya jika tidak habis, Mislah akan pindah berjualan ke lokasi pantai yang dijadikan tempat perayaan Bau Nyale.
“Sudah 7 tahun jual sorok ini, pasti habis kita akan berjualan nanti ke Pantai Selong Belanak di sana rame pas waktu perayaan, banyak yang beli,” kata Mislah.
Sebelumnya, berdasarkan hasil Sangkep Warige atau rapat penentuan para tokoh adat, tokoh agama dan tokoh budaya di Dusun Adat Sasak Ende, Desa Sengkol, diputuskan Bau Nyale diselenggarakan pada Jumat-Sabtu, 10-11 Februari 2023 mendatang.
Baca juga: Bau Nyale dan Pelajaran Berharga dari Putri Mandalika
Seperti diketahui, acara tangkap cacing laut yang diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika itu dilaksanakan setiap tahun di Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Acara itu juga menjadi daya pikat para wisatawan yang ikut berbaur dengan masyarakat setempat untuk mengikuti proses menangkap nyale.
Ribuan masyarakat tumpah ruah turun ke laut mencari nyale menggunakan sorok atau jaring.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.