KOMPAS.com - Goa Batu Hapu terletak di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Goa Batu Hapu terkenal sebagai salah satu geosite Geopark Meratus yang memiliki banyak keunikan.
Geopark ini banyak dikunjungi wisatawan, tidak hanya pecinta alam maupun peneliti.
Kata Hapu yang melekat pada nama geopark ini tidak lain berarti "kapur" dalam bahasa Jawa.
Goa Batu Hapu mulai dikunjungi sejak masa transmigrasi penduduk Jawa pada periode sekitar tahun 1970-an.
Hal ini diperkirakan karena, Goa Batu Hapu memiliki batu kars, berupa stalagmit dan stalaktit.
Bunyi tetesan dari dua batuan tersebut akan terdengar, saat pengunjung berada di dalam goa tersebut.
Baca juga: Goa Batu Hapu Kalimantan Selatan, Situs Geologi dengan Banyak Pesona
Stalagmit yang berasal dari kumpulan kalsium karbonat dan bersumber dari air yang menetes, bentuknya vertikal dari bawah ke atas.
Adapun, stalaktit berbentuk runcing berlubang-lubang dengan ujung mengarah ke bawah.
Pemandangan yang terkenal di Goa Batu Hapu berupa ray of light.
Peristiwa tersebut merupakan momen ketika sinar matahari masuk ke goa sehingga terlihat kontras dengan kegelapan yang terdapat di dalam goa.
Momen ray of light biasanya terjadi pukul 12.00-13.00 WIB.
Goa Batu Hapu juga memiliki tiga goa rahasia yang tidak boleh dikunjungi umum. Bahkan, pemandu juga tidak mengetahui secara pasti isi goa tersebut.
Tiga goa rahasia tersebut hanya pernah dimasuki oleh Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) dan para peneliti.
Secara geologi, Goa Batu Hapu berada di kawasan cekungan Barito, yakni formasi berai yang berumur oligosen-miosen awal (16-36,5 juta tahun yang lalu).
Baca juga: Terperangah Keindahan Goa Batu Hapu