Berduel gara-gara Tak Terima Pacar Dirayu, Pelajar SMK di Lombok Tengah Ditusuk

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - MIM (16) dan Z (17), pelajar di SMKN 1 Batukliang, Lombok Tengah, terlibat perkelahian pada Selasa (7/2/2023). Akibatnya, salah satu pelajar menderita luka tusuk.

Kedua pelajar itu berasal dari Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.

Baca juga: Bantah Lakukan Pelecehan, Kades di Lombok Tengah Diminta Bersumpah oleh Warga

"Benar telah terjadi peristiwa perkelahian antara sesama pelajar SMKN I Batukliang yang mengakibatkan satu pelajar mengalami luka tusuk" kata Kapolsek Batukliang Iptu Geger Maspanji Surenggana dalam keterangan tertulis, Selasa.

Geger mengatakan, perkelahian itu bermula ketika Z mencoba merayu pacar MIM. Mereka pun akhirnya cekcok di media sosial.

"Pelaku sudah ada masalah yang disebabkan oleh terduga pelaku berupaya merayu pacar korban sehingga terjadi perdebatan melalui media sosial," kata Geger.

Geger menyebutkan, perselisihan tersebut berlanjut hingga keduanya sepakat berduel. Akibat duel itu, MIM mengalami luka tusuk.

"Perselisihan itu berujung saling tantang yang berujung perkelahian antara korban (MIM) dengan terduga pelaku (Z) dan mengakibatkan korban mengalami luka tusuk di bagian dada kanan atas," kata Geger.

Setelah mengalami luka tusuk, korban langsung dibawa oleh rekannya menuju Puskesmas Aik Darek untuk mendapatkan perawatan medis.

Mendapat laporan tentang peristiwa tersebut, anggota Polsek Batukliang langsung mengecek korban di Puskesmas Aik Darek dan melakukan olah TKP serta meminta keterangan saksi.

"Setelah melakukan Interogasi awal terhadap saksi didapatkan indentitas terduga pelaku," kata Geger.

Baca juga: Diduga Lecehkan Perempuan, Kepala Desa di Lombok Tengah Didemo Warga

Unit Reskrim Polsek Batukliang dan Babhinkamtibmas Desa Aik Darek kini telah mengamankan terduga pelaku. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti dalam penangkapan itu.

"Saat ini terduga pelaku bersama barang bukti telah diamankan di Mako Polsek Batukliang untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut," kata Geger.