Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Lecehkan Perempuan, Kepala Desa di Lombok Tengah Didemo Warga

Kompas.com - 07/02/2023, 14:10 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Ratusan warga berdemonstrasi di depan Kantor Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (7/2/2023). Demo itu terkait kasus pelecehan seksual terhadap perempuan berinisial A (19) yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa Ungga, Suasto.

Koordinator aksi, Apriadi Abdi Negara mengungkapkan, pelecehan tersebut diduga dilakukan Suasto kepada A yang saat ini sedang berada di luar negeri menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW). Pelecehan itu dilakukan melalui pesan WhatsApp.

"Aksi ini dilakukan terkait perlakuan kepala desa (Ungga) yang melakukan WhatsApp istrinya warga Ungga inisial K. Jadi korban A ini diminta untuk memperlihatkan kemaluannya," kata Abdi.

Baca juga: Warga Lombok Timur Hilang Terseret Ombak Saat Memancing di TWA Gunung Tunak

Abdi menilai, tindakan Kades tersebut telah merusak harga diri perempuan dan tidak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin desa.

"Harga diri perempuan diminta dengan sederhana oleh Kades Ungga, tetapi ini yang menentukan masalah dan nasib Desa Ungga, kita harus junjung tinggi harkat martabat perempuan," kata Abdi.

Baca juga: Tabrak Truk yang Parkir di Pinggir Jalan, Pengendara Asal Lombok Timur Tewas

Abdi menilai, kasus ini merupakan kasus hukum delik aduan atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pihaknya meminta korban untuk pulang dan melaporkan kasus tersebut ke polisi.

"Ini kasus ITE, tidak bisa warga Ungga yang melaporkan. Jadi kita minta korban ini pulang dan dia sendiri yang melaporkan ke Dirkrimsus Polda NTB," kata Abdi.

Kepala desa membantah

Sementara itu, Kepala Desa Ungga Suasto membantah tuduhan tersebut. Ia meminta agar orang yang merasa keberatan menempuh upaya hukum positif yang berlaku di Indonesia.

"Itu tidak benar. Secara normatif saja, saya merujuk kepada hukum positif saja. Silakan para pendemo yang merasa keberatan melakukan upaya hukum, jika ini memang benar saya akan bertanggung jawab dunia akhirat, silakan menempuh jalur hukum," kata Suasto.

Sebaliknya, kata Suasto, dirinya akan melaporkan balik atas pesan yang tersebar yang menyebut dirinya melakukan pelecehan yang membuat kegaduhan di tengah masyarakat.

"Saya akan melakukan upaya hukum, terkait pengaduan tindakan pidana ITE, barang siapa menyebarkan, menghasut dan semuanya akan kita tindakan tegas itu penjelasan saya," kata Suasto.

Baca juga: Polisi Periksa 8 Saksi Kasus Pembakaran Hotel di Lombok Timur

Menanggapi nomor yang tersebar dengan isi pesan bersama terduga korban A, Suasto menyerahkan hal itu kepada pihak kepolisian.

"Itu tidak pernah saya lakukan, sekali lagi ini tidak pernah saya lakukan, ini yang tahu penyelesaian cyber crime, kita lihat nanti," kata Suasto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kepala Satpol PP Kota Gorontalo Jadi Tersangka Dugaan Pungli, Minta Anak Buah Setor Uang

Kepala Satpol PP Kota Gorontalo Jadi Tersangka Dugaan Pungli, Minta Anak Buah Setor Uang

Regional
DLH Investigasi Kebocoran Gas yang Menyebabkan 678 Warga Mengungsi di Aceh Timur

DLH Investigasi Kebocoran Gas yang Menyebabkan 678 Warga Mengungsi di Aceh Timur

Regional
Lulus dengan Predikat Cumlaude di UI, Peraih Beasiswa Pemprov Riau Surati Gubernur Syamsuar

Lulus dengan Predikat Cumlaude di UI, Peraih Beasiswa Pemprov Riau Surati Gubernur Syamsuar

Regional
30 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan Pohuwato yang Hanguskan Kantor Bupati Gorontalo

30 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan Pohuwato yang Hanguskan Kantor Bupati Gorontalo

Regional
6 Hektar Lahan di Badau Belitung Terbakar, Asap Selimuti Jalan, Jarak Pandang Terbatas

6 Hektar Lahan di Badau Belitung Terbakar, Asap Selimuti Jalan, Jarak Pandang Terbatas

Regional
Kabar Terkini Kasus 'Bullying' di Cilacap: 2 Pelaku Jadi Tersangka

Kabar Terkini Kasus "Bullying" di Cilacap: 2 Pelaku Jadi Tersangka

Regional
Warga Aceh Timur yang Mengungsi akibat Bau Gas PT Medco Bertambah Jadi 678 Orang

Warga Aceh Timur yang Mengungsi akibat Bau Gas PT Medco Bertambah Jadi 678 Orang

Regional
Hadiri Tradisi Pengulasan Golok Ciomas, Al Muktabar Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Banten

Hadiri Tradisi Pengulasan Golok Ciomas, Al Muktabar Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Banten

Regional
Kisah Pekerja Migran Asal Lombok, 3 Bulan Tak Ada Kabar, Pulang dalam Kondisi Lumpuh

Kisah Pekerja Migran Asal Lombok, 3 Bulan Tak Ada Kabar, Pulang dalam Kondisi Lumpuh

Regional
3 Siswa SD di NTT Mengaku Diminta Kepsek Jilat Tembok dan Makan Kertas, Orangtua Lapor ke Polisi

3 Siswa SD di NTT Mengaku Diminta Kepsek Jilat Tembok dan Makan Kertas, Orangtua Lapor ke Polisi

Regional
Kondisi Terkini Korban 'Bullying' di Cilacap, Polisi: Tadi Malam Korban Merasa Sesak

Kondisi Terkini Korban "Bullying" di Cilacap, Polisi: Tadi Malam Korban Merasa Sesak

Regional
Dendam karena Diputus, Pria di Batam Sebar Video Asusila Mantan Pacar

Dendam karena Diputus, Pria di Batam Sebar Video Asusila Mantan Pacar

Regional
Perahu Muatan Bibit Sawit Karam di Sungai Indragiri Hilir Riau, 2 Orang Hilang

Perahu Muatan Bibit Sawit Karam di Sungai Indragiri Hilir Riau, 2 Orang Hilang

Regional
15 Hari Jelang MotoGP 2023, Tiket Sudah Terjual 20.000 dari Target 60.000

15 Hari Jelang MotoGP 2023, Tiket Sudah Terjual 20.000 dari Target 60.000

Regional
Anas Urbaningrum: 2 Poros Pilpres 2024 Sulit Direalisasikan

Anas Urbaningrum: 2 Poros Pilpres 2024 Sulit Direalisasikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com