Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kritik Jabatan Kades 9 Tahun, Akhirnya Apip dan Para Kades Saling Memaafkan

Kompas.com - 07/02/2023, 08:21 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Kisah Apip Nurahman, konten kreator yang menolak perpanjangan jabatan 9 tahun kepala desa berakhir damai. Beberapa orang pemimpin desa terlihat berjabat tangan dengan Apip penanda masalah berakhir.

"Kami sudah saling memaafkan dengan para kades terkait persoalan beberapa waktu lalu. Kami bersyukur hal ini justru menambah silaturahim. Beberapa di antara para kepala desa itu, baru diketahui banyak juga saudara saya," jelas Apip saat dikonfirmasi, Selasa (7/2/2023).

Tidak ada teror

Salah seorang kepala desa setempat, Enodi Johyan saat dikonfirmasi membenarkan ia dan Apip telah berdamai beberapa hari lalu. Ia juga meluruskan pemberitaan yang menyebut dirinya meneror lewat telepon.

Baca juga: Beredar Video Apip, Pengkritik Jabatan Kades 9 Tahun, Dimarahi dan Dibentak Sejumlah Kepala Desa

"Jadi saya tidak meneror. Saat video Apip viral, saya telepon Apip agar video itu dihapus saja tak enak dengan kades-kades lain. Rumah saya dan Apip memang jaraknya jauh. Jadi ditelpon itu saya katakan kalau rumah kami dekat, saya sudah datangi Apip bermaksud silaturahmi. Namun mungkin ditangkap seperti meneror," sebut Enodi.

Enodi menyampaikan, jika dirinya berniat meneror, tentu dia tidak akan memakai nomor pribadi yang banyak diketahui masyarakat umum termasuk wartawan.

"Kalau saya mau meneror tentu saya pakain nomor lain. Nomor telepon, yang saya pakai untuk telepon Apip itu nomor resmi saya. Banyak orang tahu, termasuk kawan-kawan wartawan. Jadi bukan meneror mungkin Apip saja salah tangkap," ungkap dia.

Dari perkara Apip ini, belakangan baru diketahui bahwa Enodi merupakan Paman Apip.

Baca juga: Apdesi Bengkulu Selatan: Kami Tidak Antikritik, tetapi Caranya Apip Kurang Tepat

"Atas kejadian ini kami baru tahu bahwa kami itu masih bersaudara. Apip itu memanggil saya paman. Yah, mungkin ini hikmahnya kami dipertemukan," ujar Enodi tertawa.

Sebelumnya diberitakan, Apip Nurahman konten kreator asal Bengkulu Selatan mengunggah video penolakan perpanjangan jabatan kades 9 tahun. Videonya viral dan direspons sejumlah kepala desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com