Selain itu menurut warga setempat, intensitas erupsi Kawah Kesongo terjadi secara mendadak dan sangat jarang atau berjarak berbulan-bulan.
Menurut Handoko, gas yang menyembur di lumpur Kesongo mengandung gas hidrogen sulfida (H25) yang bersifat racun pada kadar tertentu.
Sehingga jika terhirup maka sudah pasti manusia atau hewan akan keracunan.
Hal ini pernah terjadi pada Kamis (27/8/2020), di mana belasan ekor kerbau hilang terpendam tanah dan empat warga mengalami keracunan akibat semburan lumpur bercampur gas beracun di kawah Kesongo, seperti diberitakan TribunSolo.com.
Meski bersifat racun, Handoko juga menjelaskan jika gas tersebut dapat diolah sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan
Jenis minyak dan gas, kata dia, serupa atau sama persis dengan yang dieksploitasi perusahaan migas.
Dilansir dari laman Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Blora, keunikan lain dari Oro Oro Kesongo adalah sisi mistis yang menjadi daya tarik tersendiri.
Tanah dengan aktivitas semburan lumpur dan gas belerang seluas lebih dari dua hektar itu oleh warga memang dikenal mistis dan memiliki cerita rakyat yang membumi.
Bahkan, tak jarang lokasi ini digunakan sebagai tempat ritual untuk meminta pesugihan.
Sumber:
blorakab.go.id
solo.tribunnews.com
regional.kompas.com (Penulis : Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho, Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor : Robertus Belarminus, Dita Angga Rusiana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.