PEKANBARU, KOMPAS.com- Seorang dosen salah satu universitas swasta di Kota Pekanbaru, Riau, nyaris dihajar massa.
Pasalnya, dosen berinisial SH itu membawa seorang bocah laki-laki tanpa izin dari orangtuanya.
Perkara itu berawal dari hilangnya anak berusia 12 tahun berinisial ZR, warga Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Sabtu (4/2/2023).
Baca juga: Cegah Penculikan Anak, Perangkat Desa di Babel Rekam Identitas Pemulung
Pada saat dilakukan pencarian, akhirnya keluarga mendapat kabar anak itu dibawa oleh pria yang merupakan dosen menggunakan mobil.
Paman korban, Sulaiman menceritakan, keponakannya dibawa oleh SH pada Sabtu malam sekitar pukul 20.00 WIB.
"Keponakan kami dibawa oleh SH, ternyata sempat dilihat oleh sekuriti perumahan. Kita dapat kabar ZR dibawa mancing oleh SH. Tapi, tidak ada izin dari orangtuanya," ujar Sulaiman kepada wartawan melalui sambungan telepon, Senin (6/2/2023).
Dia mengatakan, pihak keluarga semuanya sudah risau panik. Sebab, keluarga ZR tidak mengenal SH.
Baca juga: Ramai Isu Penculikan Anak, Disdik Palembang Keluarkan Surat Edaran
Apalagi, saat ini sedang merebak isu penculikan anak. Lantaran sang anak tak pulang hingga Minggu (5/2/2023), pukul 21.40 WIB, pihak keluarga akhirnya datang mengadu ke Polsek Siak Hulu.
"Semua keluarga dosen ini sudah kita tanya, tapi tak ada yang tahu kemana perginya. Makanya kami datang ke Polsek Siak Hulu minta bantu mencari ZR," kata Sulaiman.
Tak lama kemudian, sebut dia, tiba-tiba keluarga SH menelpon keluarga ZR.
Waktu itu keluarga SH meminta jangan melapor dulu ke polisi.
"Kami diminta tidak melapor dulu ke Polsek Siak Hulu, karena keberadaan SH dan ZR sudah diketahui berada di Kabupaten Pelalawan. Jadi, kami belum buat laporan," kata Sulaiman.
Baca juga: Antisipasi Penculikan Anak, Sekolah di Padang Wajib Punya Satpam
Dia menyebut, SH dan ZR tiba dirumah pukul 22.45 WIB. Pihak keluarga ZR sudah ramai menunggu.
Ketibaan ZR di rumahnya disambut isak tangis orangtua dan kelaurganya.
Bahkan, keluarga dan kerabat ZR dibuat marah dan emosi melihat SH. SH pun nyaris dihajar oleh keluarga dan warga setempat.
"Pas kami tanya (SH), dia mengaku membawa ZR pergi mancing. Tapi, tidak ada izin dari orangtuanya. Makanya kami emosi melihatnya. Alhamdulillah, ZR pulang dengan selamat," kata Sulaiman.
Saat ditanya apakah apakah keluarga melanjutkan laporan ke polisi, Sulaiman belum memastikan.
"Kalau untuk proses hukum, kami lihat nanti. Memang kami sangat risau dan panik dengan kejadian ini. Karena kami mengira ZR diculik orang," kata Sulaiman.
Baca juga: Telanjur Dipukuli karena Dikira Penculik Anak, Pria di Surabaya Ternyata ODGJ
Terpisah, Kapolsek Siak Hulu AKP Zainal Arifin mengakui adanya keluarga yang datang memberitahu ada anak yang hilang.
Namun, sebut dia, anak tersebut sudah ditemukan dengan kondisi selamat.
"Pihak keluarganya belum membuat laporan. Kalau mau dilaporkan, apa yang dilaporkan. Orangnya jelas, tapi kalau orangnya enggak jelas iya baru dilapor. Minimal kami terbitkan yang namanya pemberitahuan," kata Zainal kepada wartawan, Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.