KENDAL, KOMPAS.com - Abdul Jaelani, pengaku penganiayaan yang menyebabkan Masud (54) tewas dan istrinya, Islamiyah (52), luka parah di kepala, mengaku jengkel kepada anak korban.
Sebab, anak perempuan korban, Nur Evi, pada Minggu sore (5/2/2023), mengatakan kalau dirinya gendeng (gila).
“Saya jengkel, karena digendeng-gendengke (dibilang gila),” kata Jaelani, Senin (6/2/2023).
Baca juga: Remaja 16 Tahun di Jembrana Diperkosa 2 Orang Tetangganya di Hutan
Jaelani mengatakan sempat mendatangi rumah Evi, yang letaknya di samping rumah. Ia bertanya kepada Evi, mengapa dirinya dibilang gila.
“Saya tanya, tadi ngomong apa, tapi dia mengatakan tidak bicara apa-apa,” aku Jaelani.
Jaelani menambahkan sempat terjadi adu mulut dengan Evi, tapi tidak lama. Setelah itu, dirinya kembali ke rumah.
“Tapi tidak lama kemudian, Sobirin, kakak Evi, datang ke rumah saya dengan pak RT,” ujar Jaelani. Kedatangan pak RT dan Sobirin, aku Jaelani, untuk mendamaikan.
“Minggu malam, saya dapat WA dari teman. Lalu kami bertemu dan minum minuman keras, Ciu, di tongkrongan, tak jauh dari rumah,” jelas Jaelani.
Malamnya, terang Jaelani, dirinya mendatangi rumah korban, mencari Sobirin, dalam keadaan mabuk. Lalu ia melempar kaca rumah korban dengan batu.
Baca juga: Seorang Lelaki di Kendal Tewas dan Istrinya Luka Parah Dianiaya oleh Tetangga
“Tapi yang keluar orangtuanya. Kemudian keduanya saya pukul dengan kayu,” kata Jaelani.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.