Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Geng Motor Serang Pemuda di Cimahi hingga Tewas, Saksi: Mereka Cari Anggota XTC

Kompas.com - 05/02/2023, 19:50 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Khairina

Tim Redaksi

 

CIMAHI, KOMPAS.com - Seorang pemuda di Kota Cimahi lagi-lagi menjadi korban penyerangan oleh sekelompok anggota geng motor bersenjata tajam hingga tewas dengan luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.

Gerombolan geng motor itu menyerang seorang pemuda bernama Muhammad Rizki Najmudin (21) tak jauh dari rumahnya, di Gang H Arsad, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi pada Minggu (5/2/2023) sekira pukul 04.00 WIB.

Baca juga: 12 Remaja Anggota Geng Motor di Pekanbaru Lakukan Begal, Celurit hingga Double Stick Disita

Aksi penyerangan itu disaksikan oleh Rahmat (40), ia tengah nongkrong di dekat lokasi kejadian. Ia menyaksikan belasan motor dengan knalpot bising datang dari arah Kota Bandung menuju Cimahi.

"Jadi saya itu nongkrong di bengkel, nah sekitar jam 4.15 WIB itu tiba-tiba datang segerombolan orang. Mereka bawa senjata celurit sama samurai sambil diacung-acungkan," kata Rahmat saat ditemui di lokasi kejadian.

Sesampainya di jalur bawah jembatan flyover Cimindi, belasan pemotor itu mengacung-acungkan senjata tajam. Mereka berhenti saat melihat Rizki berjalan masuk ke dalam gang.

Baca juga: 80 Polisi di Bandung Patroli Skala Besar Tiap Malam, Titik Kumpul Geng Motor Jadi Sorotan

Sementara korban yang baru saja masuk gang itu berniat untuk berjalan menuju rumahnya. Sebagian dari kelompok motor yang membawa senjata itu kemudian mengejar korban dan menyerang menggunakan senjata tajam.

"Nah jadi si korban ini memang baru pulang main kata keluarganya. Dia lagi jalan di gang, kemudian diserang sama orang-orang itu di dalam gang," sebutnya.

Rahmat yang juga panik atas penyerangan dadakan itu hanya bisa menyaksikan dari kejauhan. Ia hanya mendengar aksi pembacokan itu didahului dengan teriakan-teriakan.

"Jadi terdengar sama saya itu ditanya 'anggota XTC atau bukan?' Korban jawab bukan. Nah mungkin langsung dibacok di situ, soalnya nggak lama setelah ribut itu gerombolan itu langsung keluar dari gang," ujar Rahmat.

Rahmat tidak menghitung berapa jumlah pasti motor yang ikut dalam penyerangan. Ia hanya melihat saat penyerangan motor-motor itu berhenti di depan gang dan sebagian anggotanya mengeksekusi korban di dalam gang.

Dari pantauannya, setiap motor ditumpangi oleh dua atau tiga orang di mana penumpang belakang membekali senjata baik celurit atau stik baseball.

"Mereka nggak nyerang pemotor lain, cuma korban yang di dalam gang saja. Jadi ada yang bawa senjata tajam, terus ada yang standby di atas motor itu pada bawa tongkat baseball," tuturnya.

Setelah melakukan aksi pembacokan, gerombolan pemotor bersenjata itu kemudian berjalan ke arah Kota Cimahi melalui jalur bawah jembatan flyover Cimindi.

Barulah setelah gerombolan motor itu pergi, Rahmat mendatangi korban dengan kondisi luka bacok. Saat itu juga pihak keluarga langsung ke lokasi kejadian dan membawa korban ke rumah sakit terdekat.

"Ya setelah itu langsung dibawa ke rumah sakit. Informasinya meninggal di rumah sakit tapi saya juga nggak tahu pasti. Daru situ ya saya balik lagi ke bengkel," ucap Rahmat.

Keluarga kaget

Suryani (58), nenek korban tak pernah menyangka jika cucunya menjadi korban keberingasan geng motor di dekat rumahnya.

Terlebih, Suryani menyaksikan sendiri bagaimana luka bacok di tubuh cucunya yang tergeletak di jalan gang dengan bersimbah darah.

"Saya kaget, soalnya memang ditunggu dari malam tapi nggak pulang-pulang. Malah dengar kabar dibacok. Terus dibawa ke rumah sakit (RSUD Cibabat), meninggal di sana. Sekarang lagi diotopsi, rencana dimakamkan di Cibaligo," ujar Suryani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com