Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Kompas.com - 05/02/2023, 14:39 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Pada 4 Februari 1933, rencana-rencana pemberontakan di Kapal De Zeven Provinciën itu semakin jelas.

Sekelompok pribumi dari Manado dan Ambon bersama Paradja dan Kawilarang yang merupakan kelasi kelas satu dan tokoh terpenting, menjadi pemimpin.

Paradja berhasil menguasai kunci rak senjata dan lemari tempat menyimpan amunisi, namun ketika melakukan rencana dia ketahuan dan harus melarikan diri.

Sementara Kawilarang kemudian memberi aba-aba dimulainya pemberontakan yang dilakukan lebih awal dari rencana.

Dalam ketegangan tinggi, mereka berhasil menguasai persenjataan serta masuk ruang mesin dan berhasil membuat kapal siap berlayar.

De Zeven Provinciën kemudian mulai berlayar dengan tenang dan tertib melalui pantai barat Sumatera menuju ke Surabaya sebagai suatu bentuk unjuk rasa.

Pada 5 Februari 1933, disusun telegram dalam bahasa Belanda dan Inggris yang menyatakan:
“Kapal dikuasai para awak dan berlayar menuju Surabaya. Sehari sebelum merapat komando akan diserahkan pada komandan. Kami memprotes pengurangan gaji yang tidak adil, dan menuntut pembebasan langsung rekan kami yang ditahan tiga hari yang lalu. Di kapal semua dalam keadaan baik, tidak ada kekerasan dan tidak ada yang terluka.”

Di sisi lain, komandan De Zeven Provinciën dan para petinggi marinir di Batavia dan Surabaya sangat gusar karena kejadian ini.

Para awak Belanda sangat terpukul karena tidak menyangka bahwa awak Indonesia berani dan mempunyai kemampuan mengemudikan kapal.

Komandan Eikenboom yang tertinggal di Olehleh bersama-sama awak De Zeven Provinciën lain yang tertinggal secepat mungkin menyusul.

Mereka segera menggunakan kapal uap milik pemerintah, De Aldebaran. Tak berselang lama, De Aldebaran dan De Zeven Provinciën akhirnya saling berhadapan.

Namun De Zeven Provinciën mengusir De Aldebaran, Kawilarang yang berada di menara komando memberikan isyarat peringatan akan menembak semua kapal yang lewat di sisi.

Pemerintah Hindia Belanda juga memperingatkan kapal-kapal agar menjauhi kapal yang dianggap sedang berontak tersebut.

Kemudian pada 7 Februari 1933, kapal De Aldebaran digantikan oleh De Eridanus dan pada 9 Februari kapal itu De Eridanus digantikan oleh De Orion.

Perhitungan mereka adalah bahwa De Zeven Provinciën berencana berlayar sepanjang pantai barat Sumatra terlebih dulu, kemudian melalui Selat Sunda, menyusuri pantai utara Jawa, dan langsung ke Surabaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com