Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Saidiman Ahmad
Peneliti Politik dan Kebijakan Publik

Peneliti Politik dan Kebijakan Publik Saiful Mujani Research and Consulting; Alumnus Crawford School of Public Policy, Australian National University.

Rahasia Satu Abad NU

Kompas.com - 05/02/2023, 12:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebagai organisasi dengan jumlah massa raksasa, NU mewakili arus utama yang ada di masyarakat Indonesia.

Dalam isu LGBT, misalnya, survei SMRC Mei 2022 menunjukkan penerimaan dari massa NU pada eksistensi LGBT tidak berbeda dengan umumnya masyarakat Indonesia.

Dalam survei tersebut ditemukan bahwa ada 44 persen dari warga yang mengaku sebagai anggota aktif NU yang menyatakan setuju atau sangat setuju bahwa seorang LGBT harus dihargai sebagai manusia.

Sementara yang tidak setuju dengan pandangan tersebut sebanyak 50 persen.

Angka ini sangat mirip dengan pandangan publik Indonesia secara keseluruhan: 44,5 persen yang setuju dan 49,3 persen yang tidak setuju.

Walaupun NU adalah representasi dari umumnya warga Indonesia (terutama Muslim), namun organisasi ini memberi peluang atau cukup ramah pada munculnya gerakan perubahan. Pelbagai inovasi dalam pemikiran Islam muncul dari rahim organisasi ini.

NU telah melahirkan para pembaru pemikiran Islam dan penggerak perubahan di lingkungan Islam Indonesia, antara lain Abdurrahman Wahid, Masdar F. Mas’udi, Sinta Nuriyah, Ulil Abshar-Abdalla, Abdul Moqsith Ghazali, Husein Muhammad, Nazaruddin Umar, Nur Rofiah, Badriah Fayumi, Alissa Wahid, Syafiq Hasyim, Neng Dara Affiah, Savic Ali, dan seterusnya. Akan panjang sekali jika disebutkan semua.

Karakter adaptif yang melekat padanya membuat NU menjadi representasi arus utama Islam Indonesia di satu sisi, namun pada sisi yang lain, dia tidak menutup pintu bagi perubahan.

Karakter ini terjadi di semua lini organisasi, baik dalam hal pemikiran, aksi sosial, politik, sampai ke rekrutmen anggota.

Di Makassar, misalnya, rekrutmen anggota NU tidak melulu datang dari lembaga pendidikan Islam. Rekrutmen anggota organisasi ini dilakukan antara lain melalui pengkaderan IPNU dan IPPNU.

Di Makassar, tidak cukup banyak pesantren yang berafiliasi dengan NU. Wilayah ini lebih banyak didominasi oleh pesantren-pesantren Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI) dan Muhammadiyah atau lembaga pesantren modern.

Di antara sedikit pesantren NU tersebut, salah satu yang cukup besar adalah Pesantren An-Nadlah dan Ulul Albab. Dua pesantren ini menjadi salah satu sumber rekrutmen aktivis NU di Makassar.

Namun di luar dua pesantren NU tersebut, rekrutmen lebih banyak berasal dari madrasah aliah dan tsanawiyah umum. Yang menarik adalah bahwa rekrutmen juga banyak datang dari sekolah menengah umum (SMU).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Bupati HST Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Bupati HST Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Edy-Ijeck Siap Maju Lagi Pilkada Sumut, Ratusan Kelompok Relawan Justru Temui Bobby Nasution, Ada Apa?

Edy-Ijeck Siap Maju Lagi Pilkada Sumut, Ratusan Kelompok Relawan Justru Temui Bobby Nasution, Ada Apa?

Regional
Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Regional
Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com