BANGKA, KOMPAS.com - Pohon sapu-sapu banyak tumbuh di wilayah Kepulauan Bangka Belitung. Tanaman bernama latin Baeckea frutescens ini termasuk golongan tumbuhan semak cemara yang tinggi pohonnya bisa mencapai 8 meter.
Masyarakat setempat ada yang menyebut tanaman ini dengan nama cucur atap atau ujung atap.
Bentuk daunnya bulat seperti berpilin dengan ranting-ranting kecil menghinggapi seluruh pohonnya.
Baca juga: Wowon Ungkap Alasan Bunuh 9 Orang Termasuk Istri dan Mertua: Kemasukan Setan
Warga Belilik, Bangka Tengah, Firman mengatakan, masyarakat setempat menyebut pohon sapu-sapu karena dulunya memang digunakan sebagai sapu pembersih ruangan.
"Satu dahan kan banyak ranting kecil-kecil dan daunnya. Kemudian diikat sebagai sapu, banyak dulunya digunakan di rumah-rumah," kata Firman kepada Kompas.com, Jumat (3/2/2023).
Selain sebagai alat pembersih ruangan, tanaman pohon sapu-sapu juga digunakan sebagai obat herbal. Daunnya bisa diseduh dan dikonsumsi seperti meminum air teh.
Daun pohon sapu-sapu juga bisa digunakan sebagai obat gosok pada bagian kulit yang gatal.
"Diremas daunnya bisa langsung tercium aroma wangi seperti minyak angin," ujar Firman.
Hal senada diungkapkan Ardian Eka yang tinggal di Mentok, Bangka Barat.
Menurut dia, pohon sapu-sapu sudah dikenal masyarakat sebagai obat tradisional. Selain itu juga bisa dijadikan tanaman hias dalam bentuk bonsai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.