BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Sejak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), distribusi logistik pun ikut gencar. Sejumlah unit alat berat juga mulai hilir mudik beroperasi di wilayah IKN.
Rupanya banyaknya aktivitas alat berat dan distribusi logistik di IKN menjadi daya tarik bagi para pelaku pencurian.
Seperti yang baru diungkap oleh Ditkrimum Polda Kalimantan Timur (Kaltim) terhadap komplotan pencurian panel atau monitor alat berat. Rupanya komplotan tersebut memang spesialis pencurian alat berat di Kaltim.
Baca juga: Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Monitor Alat Berat di IKN
Kasubdit 3 Jatanras Polda Kaltim, AKBP Suryadi mengatakan bahwa lima orang pria yang berhasil ditangkap ini telah melakukan tindak pencurian panel alat berat sejak 2017 silam. Namun mereka sempat berhenti dan beralih menjadi pencuri motor. Kelima pelaku ini masing-masing berinisial DS, MM, M, S, dan K.
“Mereka ini pemain curanmor di Kota Samarinda. Kemudian mereka beralih ke IKN karena di IKN alat-alat mulai banyak masuk,” katanya pada Jumat (3/2/2023).
Suryadi menambahkan bahwa sejak 2017 beroperasi melakukan pencurian panel alat berat, pelaku telah menggasak 15 unit barang curian tersebut. Namun Jatanras Polda Kaltim baru berhasil mengamankan barang bukti 5 unit panel alat berat, sebab 10 panel lainnya telah berhasil dijual oleh para pelaku.
“Kurun waktu sampai kita tangkap ini dari tahun 2017 mereka beroperasi. Itu sudah 15 alat yang mereka curi, tapi ini kita berhasil amankan 5 unit, ada 10 unit yang sudah dijual. Ini masih kita kembangkan karena mungkin ini ada jaringan lain lagi,” tambahnya.
Dalam modus operasi yang dilakukan, komplotan ini bertemu di IKN dan saling kenal. Kemudian merencanakan pencurian panel atau monitor alat berat tersebut dengan mulus.
Sebelum mencuri, pelaku melakukan pemantauan terlebih dahulu untuk mencari waktu yang pas dalam mencuri panel alat berat. Setelah berhasil mencuri, pelaku langsung membawa kepada penadah.
“Mereka ini ada pemodalnya, ada pembelinya. Jadi pemodalnya memesan barang, ada barang berapa ya kemudian di transfer. Jadi ketika sudah memetik barang, penjualnya pun sudah tahu lebarnya semana,” jelasnya.
Untuk satu panel yang dicuri, dijual murah seharga Rp3 juta. Saat ini polisi masih melakukan pengembangan lantaran diduga masih ada jaringan lainnya. Pasalnya Suryadi mengatakan masih menangani kasus pencurian dengan modus yang sama.
“Mereka ini spesialis. Jadi indikasinya ada jaringan lainnya juga karena ada kasus lain yang kami tangani juga,” pungkasnya.
Baca juga: Dukung Percepatan Pembangunan IKN, Komisi IX DPR Tekankan Ketersediaan Faskes untuk Pekerja
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.