Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Isu Pembakaran Rumah Ibadah Saat Bentrokan di Tual Hoaks

Kompas.com - 03/02/2023, 10:19 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku menepis isu yang beredar bahwa ada rumah ibadah yang dibakar saat bentrok warga di kota Tual kembali pecah pada Kamis (2/2/2023).

Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan informasi pembakaran rumah ibadah di kota Tual merupakan informasi hoaks dan sangat provokatif.

“Saya juga mau klarifikasi bahwa ada informasi yang beredar di masyarakat bahwa ada rumah ibadah itu tidak benar, itu hoaks dan sangat provokatif,” kata Roem kepada wartawan di Ambon, Kamis sore.

Baca juga: Jam Malam Diberlakukan di Kota Tual, Warga Dilarang Berkumpul Lebih dari 5 Orang

Ia mengakui saat ini ada banyak sekali isu provokatif yang beredar luas di masyarakat, salah satunya soal pembakaran rumah ibadah.

Terkait isu tersebut Roem mengaku bahwa pihak berwenang dalam hal ini kantor Wilayah Kementrian Agama Tual dan juga Polres Tual telah memberikan klarifikasi.

“Sudah diklarifikasi baik dari pihak Kemenag maupun dari Polres kota Tual bahwa mushala yang diinfiormasikan terbakar itu adalah hoaks,” katanya.

Sementara itu Kapolres Tual AKBP Prayudha Widiatmoko mengatakan sampai saat ini tidak ada satu pun rumah ibadah yang terbakar saat bentrok di kota Tual.

“Tidak ada mushala yang dibakar tidak ada gereja yang dibakar semua masih kami amankan,” katanya.

Prayudha meminta warga di kota Tual agar jangan mudah terprovokasi oleh pihak tidak bertanggung jawab yang sengaja menyebarkan isu hoaks yang bertujuan memecah belah persatuan dan persaudaraan masyarakat.

“Kerukunan umat beragama di tanah Kei ini sudah menjadi percontohan bagi masyarakat di Indonesia jadi jangan sampai diprovokasi dan dipecah belah oleh orang-orang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan informasi tidak benar,” pintanya.

Dia mengakui ada pihak yang ingin memperkeruh situasi kemanaan di wilayah tersebut. Karena itu ia mengingatkan warga agar tidak mudah terpancing dengan provokasi yang dilakukan, karena hal itu hanya akan merugikan masyarakat sendiri.

“Memang ada beberapa massa yang memperkeruh situasi yang terjadi untuk itu kepada seluruh masyarakat agar bisa menahan diri,” pintanya.

Diberitakan sebelumnya, dua kelompok warga di kota Tual, Maluku terlibat bentrokan pada Selasa malam (31/1/2023) hingga Rabu pagi (1/2/2023) tadi.

Bentrokan kedua kelompok itu pecah setelah seorang warga yang diketahui berinisial SB (59) terkena anak panah di bagian kepala saat sedang duduk bersama sejumlah rekannya di sebuah pangkalan ojek tak jauh dari kantor Wali Kota Tual pada Pukul 22.00 WIT.

Baca juga: Minta Warga Tidak Terprovokasi, Wali Kota Tual: Masalah Ini Murni Kriminal, Bukan SARA...

Diduga korban dipanah oleh seseorang yang berboncengan dengan sepeda motor yang melintas di lokasi kejadian. Saat itu teman-teman korban sempat mengejar terduga pelaku namun motor yang dikejar itu lolos dan berhenti di salah satu kawasan.

Akibat kejadian itu, kerabat korban yang marah langsung melakukan penyerangan ke salah satu kelompok warga hingga terjadilah bentrokan tersebut.

Selain menyebabkan 33 orang terluka, termasuk lima anggota polisi. Bentrokan itu juga menyebabkan sejumlah rumah warga dibakar massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com