Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Pipa Sumur Minyak Tewaskan Pekerja di Riau, Dewan Panggil Pihak Perusahaan

Kompas.com - 03/02/2023, 10:10 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

PEKANBARU, KOMPAS.com - Ledakan pipa sumur minyak milik PT Bumi Siak Pusako (BSP) di Kabupaten Siak, Riau, menewaskan seorang pekerja.

Kecelakaan kerja di perusahaan pelat merah ini pun disorot anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho memastikan akan mendorong komisi terkait untuk memanggil pihak perusahaan.

Baca juga: Pipa Minyak di Siak Riau Meledak, 1 Pekerja Tewas dan 4 Terluka

"Untuk pemanggilan, pastinya saya akan mendorong komisi terkait untuk mengusut tuntas. Supaya kecelakaan kerja tidak terjadi lagi pada masa-masa mendatang," ucap Agung saat diwawancarai wartawan, Jumat (3/2/2023).

Agung turut berduka atas meninggalnya seorang pekerja akibat ledakan pipa minyak PT BSP. Dia juga mengaku sangat menyesalkan terjadinya insiden tersebut.

"Kenapa peristiwa itu bisa terjadi? Padahal, K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) menjadi syarat utama operasional sebuah perusahaan tambang. Apalagi ini tambang minyak, tentu kita semua mempertanyakan hal ini. Apakah ada SOP yang dilanggar?" tutur Agung.

Baca juga: Sidang Suap PMB Unila, Waketum MUI Disebut Titip 24 Calon Mahasiswa ke 6 Universitas lewat Ditjen Dikti

Bila memang ada SOP yang dilanggar, ini menjadi kesalahan yang fatal.

"Seharusnya SOP K3 sebuah tambang minyak harus lebih jelimet dan lebih hati-hati lagi," kata Agung.

Oleh karena itu, dia meminta pihak terkait agar segera melakukan penelusuran mengenai kejadian kecelakaan kerja tersebut.

"Bila sudah ada hasil penelusurannya, lakukan evaluasi terhadap SOP yang berjalan selama ini," tutup Agung.

Sebelumnya diberitakan, pipa sumur minyak PT Bumi Siak Pusako (BSP) di Kabupaten Siak, Riau, meledak.

Akibatnya, seorang pekerja tewas, sedangkan empat pekerja lainnya mengalami luka bakar.

Korban meninggal dunia bernama Anton (36). Ia tewas saat bekerja di pipa sumur minyak yang sudah tua milik perusahaan pelat merah tersebut.

Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja mengatakan, pipa sumur minyak itu meledak tepatnya di Bekasap 02 Dayun, Kabupaten Siak.

Ronald mengaku mendapatkan informasi adanya ledakan pipa minyak pada Senin (30/1/2023).

Atas kejadian yang menewaskan seorang pekerja, dia langsung meminta Kasat Reskrim Iptu Tony untuk turun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Peristiwa itu terjadi pada saat pekerja akan mengambil gate valve dari pipa minyak yang sumurnya sudah mati," kata Ronald kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Selasa (31/1/2023).

Dia mengatakan, gate valve itu rencananya akan digunakan di sumur-sumur minyak yang masih aktif. Lalu, pekerja memotong baut yang ada di pipa yang sudah berkarat.

"Pekerja memotong baut yang sudah berkarat pakai alat pemotong berupa las pemotong. Pada saat pemotongan, terjadi ledakan," kata Ronald.

Menurut Ronald, ledakan itu terjadi diduga karena masih adanya sisa gas di tabung pipa minyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Regional
Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Regional
Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Regional
Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Regional
Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Regional
Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Regional
Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com