Karena tak ada kendaraan lain, dia akhirnya membawa ayahnya menggunakan becak motor barang.
“Ayah saya sakit hati, jadi harus rutin berobat. Kami keluarga miskin, ibu sudah meninggal dunia,” kata Rahmad.
Rahmad sangat mencintai ayahnya. Bahkan, bocah SD ini menjadi tulang punggung keluarga karena ayahnya tak lagi bisa bekerja.
“Apa pun akan saya lakukan demi ayah saya sembuh,” tegasnya.
Ayah Rahmad, Rusli, menderita gangguan sel hati yang menyebabkan penimbunan cairan di rongga perut.
“Penyakit ini masuk dalam gangguan saluran cerna dan di rumah sakit kita ada dokternya. Untuk tahap awal pemulihan kondisi umum dulu, seperti perbaiki kondisi darah, kadar gula,” ujar Kepala Hubungan Masyarakat RSUCM Aceh Utara, Harry Laksmana.
Setelah normal, baru dilakukan penyedotan cairan di perut.
Kisah perjuangan Rahmad tersebar dan mendapat simpati dari berbagai pihak.
Beberapa orang kemudian datang ke rumah sakit tempat ayah Rahmad dirawat untuk memberikan bantuan.
Salah satunya Wakil Ketua Komisi V DPR Aceh, Tantawi.
“Kami mendapat informasi (ayah Rahmad) dirawat di rumah sakit ini, sehingga kita datang turut membantu meringankan beban Rahmad bersama ayahnya. Kita doakan lekas sembuh,” kata Tantawi yang juga Ketua Partai Demokrat Aceh Utara.
Didampingi sekretarisnya, Hendra Yuliansyah, Tantawi mendorong agar Dinas Kesehatan Aceh dan Dinas Sosial Aceh, membuat sistem pengaduan terpadu untuk kasus-kasus seperti dialami Rahmad.
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, ayah Rahmad akhirnya diperbolehkan pulang.
Tim dokter penyakit dalam RSCM Aceh Utara sudah menyedot cairan di dalam perut Rusli.
“Sakit ayahnya ini lever (hati), jadi harus rutin berobat. Nanti penanganannya disedot lagi cairan di perutnya, lalu boleh pulang lagi. Begitu seterusnya,” kata Kepala Hubungan Masyarakat RSUCM Aceh Utara, dr Harry Laksmana, saat dihubungi, Kamis (2/2/2023).
Rusli kali ini pulang diantar oleh Dinas Kesehatan Pidie Jaya. Sedangkan becaknya dipulangkan oleh Kepolisian Resor Pidie Jaya.
Harry menyebutkan, Rahmad memilih rumah sakit itu karena merasa nyaman dengan dokter yang menangani ayahnya.
“Karena soal dokter ini kan tergantung nyamannya pasien. Dia sudah beberapa kali berobat ke mari. Dia menggunakan BPJS Kesehatan, jadi praktis berobat di rumah sakit ini,” ujar Harry. (Penulis Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief,Maya Citra Rosa)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul: Pilu! Bocah Asal Pijay yang Bopong Ayah Berobat Pakai Becak, Ternyata Piatu hingga Kerja Tarek Pukat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.