Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kekerasan terhadap Manusia Silver, LBH: Satpol PP Seolah Kebal Hukum

Kompas.com - 02/02/2023, 16:45 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Bandar Lampung menilai, Satpol PP seolah menjadi lembaga yang kebal hukum.

Menurut LBH, hal ini terlihat dari kasus kekerasan terhadap manusia silver yang terjaring razia non-yustisi oleh Satpol PP Kota Bandar Lampung.

Direktur LBH Kota Bandar Lampung Sumaindra Jarwadi mengungkapkan, praktik kekerasan oleh Satpol PP terus berulang.

Baca juga: Dugaan Penyiksaan Manusia Silver di Lampung, Ketua DPRD Minta Satpol PP Selidiki Secara Terbuka

"Ada pemalakan, penggunaan kekerasan saat penggusuran, pemukulan badut jalanan, tapi tidak ada proses penegakkan hukum yang jelas," kata Sumaindra dalam Diskusi Publik bertajuk "Nasib Anak Jalanan dan Jejak Kekerasan Polisi Pamong Praja" di Bandar Lampung, Kamis (2/2/2023).

Sumaindra menambahkan, bercermin dari sejumlah peristiwa kekerasan yang lalu itu seperti ada pola impunitas bagi lembaga tersebut.

"Jika begini seolah-olah bahwa kekerasan dalam razia itu dipermaklumkan, tidak ada tanggung jawab yang jelas dari pemerintah," kata Sumaindra.

Dia mengingatkan agar Satpol PP bertugas melaksanakan peraturan daerah (perda) sehingga merupakan bagian dari negara, yang seharusnya mengedepankan rasa humanisme.

"Pengawasannya seperti apa? Mekanisme sanksinya seperti apa? Jika mengarah pada tindakan pidana perlu pengusutan," kata Sumaindra.

Hasil hearing Komisi 1

Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Kota Bandar Lampung Benny Mansyur mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan rapat dengar pendapat (hearing) dengan Satpol PP terkait.

Dalam rapat dengar pendapat itu, Benny mengatakan pihaknya meminta keterangan terkait surat Komnas HAM dan muatannya mengenai kekerasan Satpol PP tersebut.

"Sudah kita tanyakan dengan Satpol PP dan Inspektorat terkait surat ini, dijawab mereka dalam proses," kata Benny.

Kemudian terkait kronologi yang disampaikan dalam poin-poin dari Komnas HAM, yakni kekerasan ketika operasi non-yustisi Satpol PP, Benny mengatakan hal itu juga sudah dijawab oleh instansi bersangkutan.

"Kita tanya, apakah pada hari itu, tanggal 26 Desember 2022 ada razia dan penangkapan? Mereka (Satpol PP) menjawab tidak ada penangkapan," kata Benny.

Karena itu, Benny berharap LBH Kota Bandar Lampung bisa melakukan hearing dengan Komisi I dengan membawa korban.

"Kita belum bisa memberikan rekomendasi jika belum mendengar keterangan dari semua pihak," kata Benny.

Baca juga: Dugaan Penyiksaan Manusia Silver di Lampung, Ketua DPRD: Tak Berperikemanusiaan

Diberitakan sebelumnya, Komnas HAM melayangkan surat permintaan keterangan kepada Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana.

Surat itu terkait dugaan penyiksaan dan kesewenang jabatan operasi penertiban non-yustisi oleh Satpol PP Kota Bandar Lampung.

Surat bernomor 069/PM.00/K/I/2023 tertanggal 13 Januari 2023 itu ditujukan langsung kepada Wali Kota Bandar Lampung dan ditandatangani oleh Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Uli Parulian Sihombing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com