Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel di Lombok Timur Dibakar Massa, Manajemen: Kalau Tak Direspons, Investor Lain Angkat Kaki

Kompas.com - 02/02/2023, 16:31 WIB

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com- Pihak manajemen hotel PT. Temada Pumas Abadi meminta pemerintah dan kepolisian di Lombok Timur mengusut tuntas pelaku pembakaran hotel yang terjadi pada Selasa (31/1/2023)

Manajer Hotel Surya Jaya mengungkapkan, kasus tersebut harus dituntaskan.

Pelaku pun harus mendapatkan sanksi tegas. Hal itu untuk mengembalikan kepercayaan investor luar yang ingin mengembangkan usaha di bidang pariwista.

Baca juga: Pembakaran Hotel di Lombok Timur, Polisi: Disebabkan Konflik Lama akibat Pembangunan Tembok

“Kalau ini tidak ada respons dari pemerintah setempat, baik keamanan dan kenyamanan saya yakin tidak ada investor yang mau melirik Lombok Timur,” kata Surya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (2/2/2023).

Surya menjelaskan bahwa selama 7 tahun terakhir, pihak perusahaan mengalami masalah kenyamanan.

Namun pemerintah daerah tidak pernah merespons hal tersebut.

Baca juga: Sebuah Hotel di Lombok Timur Dibakar Massa

“Kalau dengan kejadian ini tidak ada respons dari pihak kepolisian dan pemerintah, investor lain juga angkat kaki,” kata Surya.

Surya menduga ada yang melakukan provokasi sehingga peristiwa pembakaran hotel terjadi.

Padahal, sejauh ini pihak hotel dan masyarakat setempat mempunyai misi yang sama untuk membangun daerah wisata.

“Kami sudah bekerja sama dengan masyarakat desa setempat untuk bekerja bareng, warga kami lurus tidak ada persoalan, bahkan kami iuran bareng-bareng beli kabel agar rumah  bisa menyala,” kata Surya.

Baca juga: Heboh, Mayat Bayi Tanpa Kepala Ditemukan di Sungai Sampang Tiga Lombok Timur, Sudah Meninggal 4 Hari

Terkait penembokan hotel, hal itu dilakukan oleh perusahaan agar tercipta rasa aman, mengingat jalan tersebut sering dilewati kerbau yang berasal dari luar desa.

“Kenapa ada tembok, karena akses jalan yang dibuat perusahaan sepanjang 600 meter itu ada kerbau yang lewat malam, dan kerbau itu bukan milik orang Desa Serewe tapi orang luar yang datang merugikan masyarakat setempat,” kata Surya.

Ia juga menerangkan status kepemilikan tanah hotel merupakan hak milik yang didapatkan melalui aturan secara sah sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

“Berbicara tentang lahan, tidak ada kaitan dengan siapa pun, ini murni hak milik  PT, tidak ada yang mengatakan itu hak ulayat, apa dasar mereka mengatakan hak ulayat, tunjukan bukti kalau itu hak ulayat,” kata Surya.

Baca juga: Pemprov NTB Mulai Persiapkan Perhelatan WSBK 2023, Akan Ada Banyak Side Event

Dirinya menegaskan tidak pernah melarang masyarakat untuk beraktivitas di pantai, melakukan pekerjaan baik sebagai petani rumput laut maupun nelayan.

“Selama saya di situ tidak pernah ada mulut saya melarang beraktivitas di pantai, dan masyarakat leluasa, jam berapa pun beraktivitas,” jelas Surya

Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Lombok Timur melakukan investigasi terkait insiden pembakaran hotel milik PT. Temada Pumas Abadi di Desa Serewe, Kecamatan Jerowaru oleh sekelompok masa, Selasa (31/1/2023)

Kapolres Lombok Timur AKBP Hery Indra Cahyono mengungkapkan motif massa melakukan pembakaran hotel karena kesal akses jalan terbatas dengan pembangunan tembok hotel.

Baca juga: Hengkang dari NasDem, Suami Wagub NTB Jadi Ketua DPW Perindo

"Hasil investigasi kami, konflik ini berawal dari aktivitas masyarakat yang merasa kegiatannya terbatas atau terganggu dengan pembangunan pagar hotel itu masyarakat meras kegiatan terbatas, atau kurang leluasa," kata Hery melalui sambungan telepon, Selasa (1/2/2023)

Hery menyampaikan, bahwa benih konflik sudah terjadi beberapa tahun sebelumnya.

"Sebenarnya sudah beberapa tahun yang lalu sada benih konflik permasalahan. Sehingga puncak nya terjadi pengerusakan dan pembakaran hotel," kata Hery.

Hingga kini pihaknya telah menerima laporan dari manajemen hotel, untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi Simpulkan Plt Ketua Golkar Kubu Raya Nekat Bunuh Diri karena Idap Skizofernia

Polisi Simpulkan Plt Ketua Golkar Kubu Raya Nekat Bunuh Diri karena Idap Skizofernia

Regional
Tak Penuhi Standar, Izin STIE Indonesia di Medan Dicabut Kemendikbudristek

Tak Penuhi Standar, Izin STIE Indonesia di Medan Dicabut Kemendikbudristek

Regional
Polisi Jelaskan Alasan Pemkot Cabut Laporan ke Siswi SMP Pengkritik Walkot

Polisi Jelaskan Alasan Pemkot Cabut Laporan ke Siswi SMP Pengkritik Walkot

Regional
Polemik Dayak Agabag dan Dayak Tenggalan, Pemda dan DPRD Nunukan Sepakat Revisi Perda tentang Masyarakat Hukum Adat

Polemik Dayak Agabag dan Dayak Tenggalan, Pemda dan DPRD Nunukan Sepakat Revisi Perda tentang Masyarakat Hukum Adat

Regional
Polisi di Batam Jadi Korban Tewas Tabrak Lari Truk Tangki, Pelaku Diburu

Polisi di Batam Jadi Korban Tewas Tabrak Lari Truk Tangki, Pelaku Diburu

Regional
Masa Kejayaan Kerajaan Perlak dan Rajanya

Masa Kejayaan Kerajaan Perlak dan Rajanya

Regional
Benarkah Siswi SMP Pengkritik Wali Kota Jambi Minta Ganti Rugi Rp 1,3 Miliar?

Benarkah Siswi SMP Pengkritik Wali Kota Jambi Minta Ganti Rugi Rp 1,3 Miliar?

Regional
Kasus Wanita Ditemukan Tinggal Kerangka, Versi Keluarga, Sri Pergi ke Sambas Menemui Prada Y dan Mengaku Hamil

Kasus Wanita Ditemukan Tinggal Kerangka, Versi Keluarga, Sri Pergi ke Sambas Menemui Prada Y dan Mengaku Hamil

Regional
TTS Berstatus KLB, Seekor Anjing Ditembak Pemiliknya karena Bergejala Rabies

TTS Berstatus KLB, Seekor Anjing Ditembak Pemiliknya karena Bergejala Rabies

Regional
Beraksi sejak Umur 17 Tahun, Pelaku Remas Payudara di Kota Tegal Ditangkap

Beraksi sejak Umur 17 Tahun, Pelaku Remas Payudara di Kota Tegal Ditangkap

Regional
Alasan Bripka Andry 3 Bulan Tak Masuk Dinas Usai Bongkar Setoran Uang Rp 650 Juta ke Komandan

Alasan Bripka Andry 3 Bulan Tak Masuk Dinas Usai Bongkar Setoran Uang Rp 650 Juta ke Komandan

Regional
Buang Air Kecil di Jalan, Sopir Truk Dirampok 3 Pemuda di Palembang

Buang Air Kecil di Jalan, Sopir Truk Dirampok 3 Pemuda di Palembang

Regional
Calon Anggota DPRA di Aceh Ikuti Uji Coba Baca Al Quran, Ini Aturannya

Calon Anggota DPRA di Aceh Ikuti Uji Coba Baca Al Quran, Ini Aturannya

Regional
Sejarah Kabupaten Klaten, dari Cerita Kyai dan Nyai Mlati hingga Benteng Loji Klaten

Sejarah Kabupaten Klaten, dari Cerita Kyai dan Nyai Mlati hingga Benteng Loji Klaten

Regional
Pengantar Calon Jemaah Haji di Lombok Berdesakan, Ada yang Turun ke Got

Pengantar Calon Jemaah Haji di Lombok Berdesakan, Ada yang Turun ke Got

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com