Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Monitor Alat Berat di IKN

Kompas.com - 02/02/2023, 15:40 WIB
Ahmad Riyadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Jajaran Dirkrimum Polda Kaltim meringkus lima orang yang terlibat dalam tindakan pencurian terhadap monitor alat berat di kawasan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), tepatnya di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.

Kelima tersangka ini berinisial DS, S, MM, M dan K.

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, pihaknya telah mengamankan 5 orang pria yang merupakan jaringan pencurian monitor alat berat sebut.

Empat di antaranya merupakan pelaku utama, sementara satu orang merupakan penadah.

“Ini merupakan atensi dari pemerintah dan Kapolda, bahwa setiap ada kejadian, baik itu pencurian dan kasus menonjol di IKN, kami akan meluncur. Kami berhasil menangkap 5 tersangka yang masing-masing 4 orang sebagai pemetik utama, 1 orang sebagai penadah,” kata Yusuf, saat konferensi pers di Mapolda Kaltim, pada Kamis (2/2/2023).

Baca juga: Saat Gibran Ganti Profil Twitter Pakai Foto Adik tapi Bukan Kaesang...

Pengungkapan ini bermula dari informasi masyarakat bahwa sejumlah monitor alat berat di kawasan Pembangunan IKN hilang dicuri.

Jajaran Polda Kaltim pun langsung melakukan penyelidikan.

Hasilnya, kelimanya ditangkap di tempat yang berbeda, para pelaku utama diringkus di kawasan Samarinda sementara penadah di Sebulu, Kutai Kartanegara.

Dalam menjalankan operasinya, empat pelaku utama alias ‘pemetik’ ini melakukan pemantauan terlebih dahulu untuk menentukan target.

Setelah itu, para pelaku menunggu waktu yang tepat untuk melakukan aksi pencurian.

“Biasanya saat menunggu penjagaan lengah. Saat itu, mereka langsung beraksi dengan memotong kabel dan membawa kabur monitor,” ujar Kasubdit 3 Jatanras Polda Kaltim, AKBP Suryadi, usai konferensi pers.

Setelah barang didapat, pelaku langsung membawa monitor tersebut untuk dijual kepada penadah yakni tersangka K.

 

Monitor tersebut rupanya dijual kembali oleh K ke luar daerah guna meraup keuntungan.

Diketahui, harga monitor alat berat bisa mencapai puluhan juta, namun oleh pelaku dijual murah yakni sebesar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta.

“Seken saja kurang lebih Rp 15 juta. Dijual cepat oleh pelaku seharga Rp 3 juta kepada penadah. Untuk sementara, barang tersebut belum kami temukan dibeli kembali atau digunakan kembali di daerah Kaltim. Semua barangnya sebagian belum sempat kami amankan, itu semuanya dikirim keluar,” ungkap dia.

Suryadi menyebut, bahwa para tersangka ini merupakan jaringan pencurian alat berat.

Sebab, mereka beraksi lebih dari 5 tahun di tempat yang berbeda-beda. Salah satunya adalah IKN.

Baca juga: Tanggapi Usulan Cak Imin Jabatan Gubernur Dihapus, Gibran: Ya Sulit, Harus Ada Gubernur

 

Menurut Suryadi, mereka tergiur dengan barang-barang yang ada di IKN lantaran sedang dalam tahap pembangunan.

“Mereka ini termasuk jaringan. Ada penadahnya, ada pemetiknya, jadi sifatnya pemodalnya memesan barang lalu mereka yang carikan kemudian di transfer. Mereka tahu di IKN itu banyak barang-barang masuk, jadi tergiur,” pungkas dia.

Polisi masih melakukan pengembangan terhadap TKP lainnya termasuk jaringan serupa.

Sebab, diduga masih ada jaringan lain yang melakukan modus pencurian yang sama. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com