Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karang Cerita Penculikan Anak di Balikpapan, Bocah 12 Tahun Mengaku Diperlakukan Buruk oleh Teman-temannya

Kompas.com - 02/02/2023, 14:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Sumber

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Bocah perempuan 12 tahun berinisial N, yang mengarang cerita mengenai penculikan anak di Balikpapan, mengaku diperlakukan buruk oleh teman-temannya.

Pernyataan itu terungkap setelah Polresta Balikpapan menggelar konferensi pers, yang dihadiri juga oleh orangtua si gadis.

Ayah N, MS mengaku tidak memahami betul apa yang sedang dialami buah hatinya tersebut.

Baca juga: Heboh Adanya Penculikan Anak di Balikpapan, Kapolresta: Si Anak Mengarang Cerita

Namun, MS mengira ada omongan menyakitkan atau perlakuan kasar yang diterima anaknya, hingga menimbulkan perasaan tertekan.

"Mungkin jadi beban mental ke dia. Sudah nggak karuan itu, jadi bikin lah cerita seperti itu. Karena kalau cuma dikatain, sudah biasa," ungkap MS, Rabu (1/2/2023).

Dilansir TribunKaltim, MS menduga anaknya berkeinginan memberi ganjaran terhadap perlakuan kurang baik yang diterima dari teman-temannya.

Dia melanjutkan, anaknya mengarang cerita nyaris menjadi korban penculikan anak diduga karena ingin pindah sekolah.

"Sebenarnya anak saya tuh punya satu masalah. Jadi pingin sekali pindah sekolah ini, cuma juga nggak habis pikir kalau dia punya pemikiran dengan alur cerita seperti itu," tutur MS heran.

Setelah ditinggal sehabis kerja kelompok, MS menduga anaknya memang berinisiatif membuat cerita penculikan.

Baca juga: [HOAKS] Video Penculikan Anak di Jawa Barat

Dia bahkan sempat percaya, karena melihat gadis 12 tahun tersebut pulang dalam kondisi menangis hebat.

"Dia benar-benar (berucap) sumpah gitu buat meyakinkan. Mungkin supaya dapat respek dari orangtuanya," ujarnya.

Pada akhirnya, MS menerangkan akan memindahkan putrinya ke sekolah yang lokasinya dekat dengan neneknya.

"Ya sudah lah biar dia pindah aja sekolahnya biar tenang juga. Mungkin pindah deket sama neneknya di Kampung Baru. Biar neneknya enggak bolak balik ke Kilo terus," pungkas MS.

Sebelumnya, Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Thirdy Hadmiarso menyatakan bahwa si anak mengarang cerita menjadi korban penculikan.

Saat ditanya mengenai kondisi korban, Thirdy memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja. Bahkan masih ceria.

Baca juga: Beredar Voice Note soal Penculikan Anak, Polisi Tingkatkan Patroli

“Korban sehat-sehat saja, tidak alami trauma. Saat ini di ruangan saya dan tadi juga bermain-main sama saya dan dia menikmati hari-harinya seperti biasa,” tuturnya.

Dalam narasi yang beredar, pada tanggal 30 Januari 2023 usai kerja kelompok di rumah temannya di Jalan Gurinda V RT 43 Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara korban pulang berjalan kaki.

Namun dalam perjalanan korban ditinggal lari oleh teman-temannya. Karena sakit sesak napas, korban ketinggalan dan tidak sanggup mengejar teman-temannya.

Pada saat sampai di tempat yang sepi, tiba-tiba ada orang tidak dikenal memakai jaket warna cokelat dan helm menggunakan motor matic warna hitam. Korban dibujuk untuk diantar pulang dengan memaksa sambil menarik tas sekolah korban.

Karena korban menolak, pelaku tiba-tiba mengambil sesuatu dari salah satu saku celananya. Korban pun melakukan perlawanan dengan cara menggigit tangan pelaku dan berusaha lari. Pelaku yang panik pun berusaha lari meninggalkan korban sambil terseret.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Balikpapan Ahmad Riyadi), TribunKaltim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber


Terkini Lainnya

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com