Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Dekan FKOR UNS Solo Disomasi MWA, Mahasiswa, Dosen, dan Alumni Gelar Aksi Solidaritas Moral

Kompas.com - 02/02/2023, 13:44 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa, dosen dan alumni Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah menggelar aksi solidaritas moral di depan Rektorat kampus setempat, Kamis (2/2/2023).

Mereka tidak terima Dekan FKOR, Sapta Kunta Purnama disomasi oleh Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Hasan Fauzi, karena dianggap menyebarkan berita bohong di grup WhatsApp (WA).

Dalam aksinya tersebut, massa aksi meminta agar Wakil Ketua MWA mencabut somasinya dan meminta maaf secara terbuka termasuk di media massa. Mereka juga menyegel ruangan Wakil Ketua MWA di Rektorat.

Baca juga: Imbas Aksi Solidaritas Tolak Relokasi SDN Pondok Cina 1, Lalu Lintas Margonda Raya Tersendat

Perwakilan mahasiswa, Rohadi Setyo Wibowo mengatakan aksi solidaritas moral tersebut sengaja dilakukan untuk mempertanyakan dan menyampaikan keresahannya terkait somasi MWA kepada Dekan FKOR.

"Kami tidak terima pemimpin tertinggi kami diberikan somasi oleh MWA UNS atas tuduhan tidak masuk akal," kata Rohadi dalam aksinya di Rektorat UNS Solo, Jawa Tengah, Kamis.

Mahasiswa semester 12 ini mengancam akan melaksanakan aksi lanjutan jika tuntutannya tersebut tidak dipenuhi oleh MWA. "Somasi tidak dicabut aksi terus berlanjut," kata dia.

Perwakilan dosen FKOR UNS Haris Nugroho mengatakan, aksi solidaritas moral dilakukan untuk menanyakan somasi yang diberikan MWA kepada Dekan FKOR.

Menurut dia Dekan FKOR dianggap menyebarkan berita bohong dan melakukan pencemaran nama baik MWA.

"Padahal dasar dari MWA menyomasi adalah WA yang ada di grup pimpinan. Sehingga kita sebagai keluarga besar FKOR yang dibesarkan di dalam solidaritas, friendship, dan fairplay kita semua terganggu, terusik. Sehingga kita mau menanyakan bohongnya di mana? Pencemaran nama baiknya di mana? Karena kita satu keluarga besar civitas akademika di UNS," kata dia.

Baca juga: Mahasiswa di Depok Gelar Aksi Solidaritas, Tolak Relokasi SDN Pondok Cina 1

Haris menambahkan, Dekan FKOR disomasi MWA pertama pada 9 Januari 2023. Kemudian ada somasi lagi dilayangkan MWA kepada Dekan FKOR.

Pihaknya ingin menemui MWA terkait somasi itu. Namun tidak ditemui oleh MWA. Justru yang menemui adalah kuasa hukum MWA.

"Dan ini sudah dilakukan Pak Dekan pada somasi pertama tanggal 9 Januari 2023 untuk tabayun. Kemudian tidak bisa ditemui yang menemui kuasa hukum MWA dan ini menambah sakit hati kita. Bahwa kita dianggap orang luar di UNS ini. Padahal kita universitas benteng Pancasila yang sudah disebarluaskan tentu di situ mengedepankan musyawarah mufakat apabila kita ada masalah," jelas dia.

Karena tidak ada tanggapan dari MWA, kata Haris keluarga FKOR meluapkan kekesalan dengan menggelar aksi solidaritas moral di depan Rektoran UNS.

"Kemudian kita tindak lanjuti lagi lewat surat yang diwakilkan oleh senat akademik fakultas tetapi juga tidak ditanggapi. Kita menunggu itikad baik MWA untuk memanggil kita sebagai anak. Tetapi juga tidak dilakukan bahkan menjawab secara hukum. Dan ini tidak bisa membendung kita untuk membela yang benar, tidak membela pembenaran sehingga kita melakukan aksi solidaritas moral untuk membela kebenaran dan keadilan," kata Haris.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Ratusan Suporter Sumedang Gelar Aksi Solidaritas

Aksi solidaritas moral mahasiswa, dosen dan alumni FKOR diterima oleh Rektor UNS Jamal Wiwoho.

Dalam kesempatan itu, Jamal mengatakan akan menyampaikan tuntutan mereka kepada pihak terkait. "Kami mohon waktu secara formal kepada MWA agar bisa memfasilitasi ini," ungkap Jamal.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua MWA Hasan Fauzi enggan memberikan tanggapan kepada media terkait aksi solidaritas moral yang dilakukan FKOR UNS.

Hasan mengaku sedang di rumah sakit dan meminta untuk tidak diganggu. "Enggak, enggak, saya sedang di rumah sakit jangan diganggu ya," ucap Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com