LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, dipilih jadi tempat pelaksanaan Asean Summit 2023. Desa Golo Mori jadi salah satu tempat perhelatan.
Belakangan, Pemerintah menyebut nama tempat pelaksanaan ASEAN Sumit di Tana Mori. Warga Golo Mori minta pemerintah tetap menyebut bahwa pelaksanaan ASEAN Summit adalah di Golo Mori.
Hasanuddin, tokoh masyarakat Golo Mori menolak dan mengecam pihak yang mengganti nama Golo Mori menjadi Tana Mori tanpa meminta persetujuan masyarakat adat setempat.
Baca juga: Pantau Persiapan ASEAN Summit 2023, Menlu Kunjungi Labuan Bajo
"Sebagai putra asli Golo Mori tentu saya menolak perubahan nama Golo Mori menjadi Tana Mori. Mengubah Nama Golo Mori menjadi Tana Mori adalah pengkhianatan," tegas Hasanuddin saat ditemui di Labuan Bajo, Rabu siang.
la menjelaskan, Golo Mori adalah nama asli yang diberikan masyarakat adat lokal terhadap kawasan itu.
"Oknum yang mengubah nama Golo Mori menjadi Tana Mori belum meminta restu kepada kami," sambung dia.
Ia mengatakan, masyarakat setempat sebenarnya tidak alergi dengan kemajuan, tetapi paling tidak harus mematuhi dan menaati adat istiadat masyarakat adat setempat.
"Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Itu hukum adatnya. Jangan abaikan ini," tegas Hasanuddin.
Sementara itu, Kepala Desa Golo Mori, Samaila mengatakan, Pemerintah Desa dan masyarakat setempat menolak keras perubahan nama Golo Mori menjadi Tana Mori.
Apalagi, lanjut dia, perubahan nama itu tak ada pembicaraan dengan pemerintah dan masyarakat Golo Mori.
Baca juga: NTT Sambut KTT G20 dan ASEAN Summit, PLN Resmikan Layanan Listrik Tanpa Padam di Labuan Bajo
"Terkait nama Golo Mori itu, saya sebagai kepala desa maupun warga umumnya tidak pernah mengubah nama itu. Belakangan muncul nama Tana Mori kami tidak tahu asal usulnya," kata Samaila di Labuan Bajo Rabu.
la mengaku sudah menyampaikan persoalan perubahan nama itu kepada sejumlah pejabat negara yang mengunjungi Golo Mori.
"Kami pernah sampaikan kepada orang yang berkunjung ke Golo Mori terutama dari pusat bahwa Golo Mori, bukan Tana Mori. Semoga suara kami didengar," ujar dia.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengatakan, perubahan nama menjadi Tana Mori itu bukan keputusan pemerintah pusat atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang mengelola kawasan itu.
Nama Tana Mori, mulanya adalah brand yang digunakan oleh pengembang (developer) di Golo Mori, sebelum diserahkan kepada ITDC.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.