BANGKALAN, KOMPAS.com - Adanya isu penculikan anak di Bangkalan, Jawa Timur, meresahkan sebagian orangtua. Mereka yang khawatir bahkan mengubah kebiasaan sehari-hari.
Seperti halnya dirasakan Siti Maryam (29) warga Kecamatan Labang. Maryam kini tak hanya mengantarkan buah hatinya, namun tetap berada di sekolah selama proses belajar mengajar berlangsung.
Padahal biasanya, Maryam pulang ke rumah setelah anaknya yang kini duduk di kelas 1 SD tiba dan memulai belajar di sekolah.
Baca juga: Surat Imbauan soal Maraknya Penculikan Anak Menuai Polemik, Kadisdik Kota Kupang Minta Maaf
"Buat antisipasi, biasanya saya mengantarkan pas mau jam masuk, terus ditinggal nanti pas pulang dijemput lagi. Nah, sekarang enggak tuh, nungguin sampai selesai pulang," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (1/2/2023).
Maraknya kabar tentang penculikan anak itu, membuat Maryam rela mengorbankan pekerjaan rumahnya. Bahkan ia kini menutup usaha cuci bajunya.
"Saya IRT, di rumah ada usaha laundry, tapi saya tutup sementara dulu. Saya kerjakan setelah anak saya pulang sekolah. Memaksimalkan nomer WhatsApp saja takut ada yang mau ngambil atau naruh cucian," cetus dia.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Rahmawati (35), warga Kecamatan Kota Bangkalan.
Tenaga harian lepas (THL) di salah satu organisasi perangkat daerah (OPD) ini terpaksa meminta izin kepada pimpinannya ketika jam istirahat sekolah dan setengah jam menjelang anaknya pulang sekolah.
"Saya minta izin saja, sama atasan saya, sudah berjalan tiga hari ini saya selalu minta izin untuk di jam itu, kadang kalau pas istirahat suami saya yang sengaja jaga dari luar pagar sekolah. Takut saja, namanya juga khawatir ya," bebe dia.
Kekhawatiran yang sama juga dirasakan Firda (28) warga Kecamatan Burneh. Baginya, isu penculikan anak, entah itu hoaks atau bukan, ia tetap harus waspada.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.