SAMARINDA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Mahakam Ulu, Kalimantan Timur (Kaltim), Yohanes Avun sesalkan sulitnya akses jalan bagi masyarakatnya di kawasan perbatasan namun tak kunjung diperhatikan pemerintah pusat.
Akses jalan menuju dua kecamatan yang dekat dan berbatasan Malaysia, yakni Long Pahangai dan Long Apari harus ditempuh berhari-hari jika musim hujan tiba.
Kondisi jalan tanah, becek dan berlumpur sangat menyulitkan lalu lintas masyarakat ke Long Bagun, ibu kota kabupaten, untuk membeli kebutuhan pangan termasuk merujuk warga sakit ke rumah sakit.
Tak jarang terjadi kelangkaan bahan pokok hingga memicu lonjakan harga. Beras 25 kilogram bisa tembus harga Rp 800.000 dari harga normal Rp 300.000.
"Kami ini manusia bukan kera. Kalau kami di sini dianggap manusia, ya dibaiki (diperbaiki) jalannya. Kalau kera saja berarti enggak butuh jalan. Dia cukup jalan saja di atas pohon," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/1/2023).
Ucapan yang sama pernah ia sampaikan melalui video yang ia rekam sendiri saat meninjau kondisi jalan itu pekan lalu.
Melalui video itu, Avun meminta pembangunan menggunakan APBN jangan hanya fokus ke daerah Jawa dan Sumatera saja, tapi juga ke Kalimantan khususnya wilayah perbatasan Indonesia - Malaysia seperti yang dialami warganya di dua kecamatan.
"Bangun jalan daerah perbatasan ini tidak mampu pakai keuangan daerah. Panjang jalan sampai 200-an kilo dan medan rumit menguras banyak dana, harus pusat turun tangan," tegas dia.
Avun berniat menggugah pemerintah pusat dalam hal ini Menteri PUPR, Menteri Bappenas maupun Menteri Keuangan agar melihat kondisi masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan.
"Kami tidak minta apa-apa. Hanya minta jalan dibaiki. Mahakam Ulu ini sangat konsen jaga hutan. Di daerah lain sudah tidak ada hutannya. Di Mahulu ini 85 persen masih tutupan hutan alam. Kami menjaga hutan ini untuk Indonesia, tapi kami tidak diperhatikan," ucap dia.
Avun meminta agar menteri terkait bisa meninjau langsung ke lokasi di wilayah perbatasan Mahakam Ulu. Di sana, kata dia, hidup masyarakat tanpa jalan sangat memprihatinkan.
Masyarakat terisolasi dalam hutan. Sulit mengakses layanan publik terutama pelayanan kesehatan yang memadai, hingga bahan-bahan pokok.
"Biar laporannya ke Presiden jangan yang baik-baik saja. Mungkin selama ini Presiden tahunya baik-baik semua. Padahal, masyarakat di sini hidup susah payah, jalan saja tidak ada," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Avun bersama tim meninjau jalan dari Long Bagun, Ibu Kota Mahakam Ulu, menuju Kecamatan Long pahangai dan Long Apari pekan lalu.
Avun bersama tim merekam video perjalanan tersebut memperlihatkan kondisi jalan yang rusak.
Baca juga: Hujan Deras, Picu Banjir di Luwu dan dan Jalan Rusak