LABUAN BAJO, KOMPAS.com- Babi bantuan dari Kementerian Pertanian yang disalurkan melalui Satker Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Denpasar untuk Kabupaten Ende mati di Kelurahan Mauponggo, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT.
Belum sempat dibawa ke Kabupaten Ende, empat ekor babi tersebut mati mendadak setelah tampak lemas sebelumnya.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo Clementina Dawo mengatakan, empat ekor babi tersebut mati karena diduga akibat terserang virus African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika.
Baca juga: Ternak Babi Mati Mendadak di NTT Terus Meluas, Tersebar di 8 Wilayah
“Berdasarkan laporan tim di lapangan, menemukan empat ekor babi dari luar yang masuk di Kelurahan Mauponggo beberapa pekan lalu. Babi itu diduga sudah kena virus ASF,” kata Clementina saat dihubungi Kompas.com, Selasa siang.
Ia menjelaskan, berdasarkan laporan tim di lapangan, pihaknya menemukan empat ekor babi dari luar yang masuk ke Mauponggo.
Berdasarkan hasil wawancara tim di lapangan, empat ekor babi itu merupakan bantuan untuk Kabupaten Ende dari Kementerian Pertanian.
Baca juga: Flu Babi Afrika Kembali Serang Babi di NTT, Peternak Mulai Cemas
Ke-empat ekor babi itu dalam keadaan lemas, sehingga pihak yang menyalurkan babi tersebut menititipkan pada saudaranya di Kelurahan Mauponggo untuk dipelihara.
“Ketika kita cek empat ekor babi itu diduga sudah terjangkit virus ASF," katanya.
Ia menambahkan, empat ekor babi masuk ke Kabupaten Nagekeo sebelum dikeluarkan edaran terkait larangan babi dari luar masuk ke daerah itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.