Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titi Wati, Penderita Obesitas di Palangkaraya, Meninggal Dunia karena Sakit

Kompas.com - 31/01/2023, 14:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Berita duka datang dari penyintas obesitas Titi Wati (42), warga Palangkaraya, Kalimatan Tengah.

Wanita yang tinggal di Jalan G Obos XXV, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya ini meninggal dunia pada Senin (30/1/2023) pagi.

Titi Wati pernah menjadi perhatian publik pada tahun 2019 karena mengalami obesitas dengan berat badan mencapai 200 kg.

Jenazah Titi Wati sempat disemayamkan di Ruang Kamboja RSUD Dr Doris Sylvanus Palangkaraya.

Baca juga: Selain Pria 275 Kg yang Jatuh dari Lift Rumah, Ini 6 Kasus Obesitas di Indonesia, Ada Titi Wati hingga Arya Permana

Menurut Suratno menantu Titi Wati, sang mertua dibawa ke rumah sakit sekira pukul 01.00 WIB karena tak sadarkan diri.

“Jadi ibu kami bawa ke RSUD Dr Doris Sylvanus sekira pukul 01.00 WIB dikarenakan tidak sadarkan diri saat di rumah,” jelasnya, Senin (30/1/2023) siang.

“Almarhum dibawa oleh Tagana dan Tim Emergency Response Palangkaraya (ERP) ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis,” tambah Suratno.

Titi Wati dibawa menggunakan pikap menuju rumah sakit dan langsung dimasukkan ke ruang Instalansi Gawat Darurat.

“Ibu menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 05.00 WIB, pada Senin (30/1/2023),” ujar Suratno.

Baca juga: 7 Hari Pasca-operasi, Titi Wati Si Wanita Obesitas Dirawat di Rumah

Jenazah Titi Wati dimakamkan di Pemakamakan Muhammadiyah, Jalan Surung Raya, Kereng Bangkirai.

“Ibu sehari-hari hanya baring saja di kasurnya, karena menderita obesitas jadinya sulit untuk beraktivitas seperti biasanya,” tutup Suratno.

Sempat tak bisa BAB selama 10 hari

Suratno mengatakan sejak dua bulan terakhir, kesehatan Tiwi Wati tidak stabil. Sekitar 2 bulan lalu atau pada November 2022, Titi Wati sempat jatuh sakit.

Namun setelah mendapatkan perawatan, kondisi korban kembali sehat dan pulih. Titi Wati juga sempat dibawa ke rumah sakit akibat tidak bisa buang air besar atau BAB.

“Sempat sepuluh hari Ibu tidak bisa buang air besar, setelah mendapat perawatan, kondisinya pun berangsur membaik,” ujar Suratno.

Suratno juga menjelaskan, ibu mertuanya tersebut sudah sebulan terakhir susah makan.

“Kalau susah makan sudah satu bulan, namun paling parahnya 4 hari sebelum meninggal tidak mau makan sama sekali,” jelasnya.

Baca juga: Diangkat 20 Relawan, Penderita Obestitas 200 Kg Titi Wati Pulang ke Rumah

Bahkan biasanya almarhum sering minum air putih, namun beberapa hari terakhir sebelum meninggal tidak minum dan makan.

Selain itu, Titi Wati sempat mengalami koma dan dibawa ke RSUD Dr Doris Sylvanus untuk mendapatkan penanganan medis.

“Jadi kemarin, pada Minggu (29/1/2023) malam, ibu sudah tidak nyambung saat diajak ngobrol sama keluarga,” kata menantu.

Namun beberapa hari kemudian, Titi Wati sempat mengeluh badannya sering sakit-sakitan.

“Katanya badan sering pegal-pegal dan sakit, sehingga mengharuskan ibu tidak bisa beraktivitas,” ungkapnya.

Baca juga: Diangkat 20 Relawan, Penderita Obestitas 200 Kg Titi Wati Pulang ke Rumah

Titi Wati pun terbaring dalam posisi tengkurap dan ia tidak dapat duduk serta tidur miring.

“Terakhir beliau bisa ke sana kemari dan duduk pada November 2022, tepatnya saat saya melaksanakan pernikahan,” jelasnya.

Suratno mengatakan saat itu beliau dalam kondisi sehat bugar dan dapat beraktivitas.

“Setelah itu, almarhum sering mengeluh tangan dan kakinya sering pegal-pegal,” terangnya.

Suratno pun menyampaikan ibu mertuanya tersebut tidak memiliki riwayat sakit penyakit selama ini.

“Kalau riwayat sakit penyakit tidak ada, baru-baru ini saja beliau tidak mau makan, tidak bisa BAB, dan pegal-pegal,” tutupnya.

Baca juga: Gadis Penderita Obesitas dengan Berat Badan 190 Kilogram di Kalsel Juga Alami Gangguan Jiwa

Kisah Titi Wati sempat menjadi perhatian publik pada tahun 2019 karena memiliki berat badan menapai 200 kilogram.

“Sejak tahun 2013 itu saya sudah tidak bisa beraktivitas lagi, hanya bisa di rumah saja, diurus anak saya,” kata Titi semasa hidupnya, Senin (12/1/2019).

Kondisi kegemukan Titi semakin mengkhawatirkan. Namun, untuk berobat Titi tidak memiliki biaya karena penghasilan suami yang terbatas.

Hingga kemudian, Titi mendapatkan tawaran operasi saluran pencernaan secara gratis oleh Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya.

Dalam menangani operasi Titi, rumah sakit itu bekerjasama dengan dokter spesialis dari Rumah sakit Udayana, Denpasar, Bali.

Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Tak Miliki Sakit Parah, Titi Wati Tak Bisa BAB Selama 10 Hari, Sempat Keluhkan Badan Pegal-pegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Rumah Rusak Diterjang Pergerakan Tanah di Bandung Barat

9 Rumah Rusak Diterjang Pergerakan Tanah di Bandung Barat

Regional
Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Regional
Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com