BANGKA, KOMPAS.com-Pesta adat Murok Jerami di Desa Namang, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung menandai panen perdana padi sawah dengan luas lahan mencapai 60 hektar, Senin (30/1/2023).
Kebiasaan yang telah berlangsung turun temurun itu diselaraskan dengan target swasembada dan kemandirian pangan desa.
Tradisi Murok Jerami kali ini melibatkan masyarakat adat Suku Mengkanau Urang Namang.
Baca juga: Melihat dari Dekat Prosesi Jamuan Makan Pesta Adat Karo
Prosesi diawali dengan penampilan kesenian tradisional dan doa pada yang maha kuasa atas tanaman yang tumbuh subur dan bisa dipanen bersama.
Pada tanaman padi sawah, tidak hanya hasil panen yang bisa dimanfaatkan, tapi juga ada jerami yang bisa diolah kembali untuk kesuburan tanah.
Selain untuk padi, masyarakat setempat juga menggunakan jerami untuk menggemburkan tanaman lada atau sahang.
Kepala Desa Namang, Zaiwan, mengatakan, tradisi murok jerami Suku Mengkanau diagendakan setiap tahunnya.
Baca juga: Dilema Pesta Adat Pernikahan Batak di Tengah Merebaknya Virus Corona
Melalui program dana desa, sebesar 20 persen digunakan untuk memfasilitasi masyarakat Desa Namang dengan Program Ketahanan Pangan Desa, nabati maupun hewani.
"Program seperti ini memang perlu, sehingga seandainya terjadi perang, masyarakat kami tidak akan kelaparan. Kemudian, mewakili teman-teman Kepala Desa Bangka Belitung, kami mohon agar ditambahkan lagi dana untuk ketahanan pangannya, supaya masyarakat kami lebih sejahtera," ujar Zaiwan.
"Sekarang ini produksi padi sawah tersebut setidaknya mampu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, bahkan belakangan ini sebagian petani sudah menjual hasil panen mereka karena produksi padi sudah mulai banyak," tambahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.