Menurut Meity, saat angkot tiba di depan kawasan Citra Land Leteri, sang sopir tidak melanjutkan perjalanan dan mengatakan kepada Tahir untuk singgah sebentar mengambil orang.
“Kemudian sopir memutar mobil masuk ke dalam BTN Citra lain dan pada saat berjalan ke dalam Tahir ini melihat jalan gelap dan ia minta sopir untuk menurunkannya. Namun, sopir berkata 'di sini tempat bunuh orang' sehingga korban menjadi takut kemudian dia melompat keluar dari dalam angkot dan lari kembali ke arah jalan raya,” ungkapnya.
Dari pengakuan sopir, dia tidak mau mengambil penumpang di jalan karena sudah ada orang yang akan memakai angkotnya dan orang tersebut sedang menunggu di kawasan perumahan Citra Land.
Baca juga: Perkosa Keponakan Usia 15 Tahun hingga Hamil, Lansia di Bali Ditangkap
Meity mengatakan dari keterangan yang diperoleh sang sopir mengakui sempat menakut-nakuti Tahir bahwa tempat yang dilewati di kawasan Citra Land itu sebagai lokasi pembunuhan.
Namun menurutnya itu hanya alasan dari sopir agar korban tidak turun dari angkot.
“Jadi karena merasa takut tiba-tiba korban meloncat dari dalam angkot, dan saat itu sopir berhenti untuk mengangkat korban namun korban berlari ke arah bawa menuju jalan raya dan sopir kembali lanjut untuk mengambil penumpang yang pakai mobil,” ungkapnya.
“Jadi korban ini merasa takut karena lokasi jalan dalam Citra Land terlihat sepi dan korban belum pernah sampai d tempat itu jadi dia melompat dari angkot dan lari ke jalan raya,” tambahnya.
Baca juga: Sopir Angkot Keluhkan Transportasi Online, Pj Wali Kota Ambon Koordinasi dengan Pemprov Maluku
Terkait kejadian itu, kedua belah pihak termasuk juga keluarga dari Tahir Lessy telah duduk bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut di Polsek Baguala pada Sabtu kemarin.
“Saya Rifan Hukum yang merupakan sopir angkot Hatu meminta maaf kepada keluarga besar kepada Tahir Lessy atas kejadian yang viral bahwa ada upaya penculikan, yang saya mau sampaikan bahwa itu hanya miss komunikasi antara saya dengan saudara Tahir. Sekali lagi saya minta maaf,”ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.