PURWOREJO, KOMPAS.com - Kapolres Purworejo AKBP Muhammad Purbaja melalui Kasi Humas Polres Purworejo AKP Yuli Monasoni memastikan isu adanya upaya penculikan anak di Purworejo merupakan hoaks atau kabar bohong.
Masyarakat diimbau tidak resah dan lebih selektif dalam menerima atau menyebarkan informasi, khususnya melalui media sosial (Medsos).
“Informasi itu tidak benar. Sejauh ini tidak ada laporan terkait kejadian percobaan penculikan terhadap anak di wilayah Purworejo, khususnya Pasar Kenteng,” kata Sony melalui keterangannya, Sabtu (28/1/2023).
Baca juga: Dugaan Percobaan Penculikan Anak di Yogyakarta, Polisi: Baru Sebatas Asumsi Masyarakat
Isu adanya penculikan anak tersebar melalui grup WhatsAapp. Pesan itu terpantau menyebar dan diteruskan hingga berkali-kali dalam dua hari terakhir.
Pesan itu menyebutkan bahwa ada upaya penculikan anak di Pasan Kenteng namun gagal.
Isu yang disertai beberapa kolase foto itu pun mendapat berbagai respons.
AKP Yuli Monasoni mengungkapkan bahwa hoaks serupa tidak hanya menyebar di wilayah Kabupaten Purworejo, melainkan juga di sejumlah daerah.
“Kami sudah minta data ke Dinas Kominfostasandi Kabupaten Purworejo dan ke Divhumas Polri, diketahui bahwa foto-foto yang terpampang hingga menyebar luas itu adalah kejadian berbagai tahun dan dirangkum jadi satu,” ungkap AKP Yuli Monasoni.
Lebih lanjut pihaknya berharap, masyarakat tidak resah atas beredarnya isu tersebut dan mengecek kembali kabar yang dirasa janggal.
Baca juga: Isu Penculikan Anak Beredar di Grup Sekolah di Lampung, Polisi: Sudah Dicek, Itu Hoaks
“Jangan mudah termakan isu-isu. Harus check and recheck kalau menerima informasi apapun di Medsos,” tegasnya.
Kepala Dinas Kominfostasandi Kabupaten Purworejo Yudhie Agung Prihatno pun memastikan kabar itu hoaks. Ia juga mengaku sudah menyebarkan pengumuman resmi terkait dengan kabar bohong penculikan anak dari Pemerintah Kabupaten agar menjadi perhatian masyarakat.
“Sudah kita koordinasikan, mangga (silakan) bantu diinfokan ke masyarakat, tentu tidak mengurangi kewaspadaan terhadap berbagai kejahatan yang mungkin terjadi,” terang Yudhie.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.