Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai di Kota Semarang Tembus Rp 13.000 Per Kg, Pemkot Beri Subsidi Rp 1.000 Per Kg

Kompas.com - 28/01/2023, 12:24 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Harga kedelai di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mencapai Rp 13.000 per-kilogram. Hal itu membuat produsen tempe dan tahu kelimpungan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang Bambang Pramusinto mengatakan, pemerintah sudah memberikan subsidi untuk menekan harga kedelai.

"Kita berikan subsidi Rp 1.000 per-kilogram kedelai," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (27/1/2023.

Dia membenarkan jika harga kedelai di pasar tradisional saat ini mencapai Rp 13.000 per-kilogram. Melalui subsidi tersebut harga kedelai bisa turun.

"Kalau disubsidi harganya kedelai sekitar Rp 12.000 per-kilogram," kata dia.

Baca juga: Harga Kedelai Tembus Rp 13.000 Per Kg, Ukuran Tahu dan Tempe di Semarang Mengecil

Untuk sistem penerima bantuan subsidi kedelai akan disesuaikan dengan data permintaan yang ada di Pemerintahan Provinsi Jateng.

"Untuk Kota Semarang ada sekitar 317 penerima," imbuhnya.

Bambang tak menyangkal sampai saat ini subsidi kedelai di Kota Semarang belum sepenuhnya merata. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi produsen tahu dan tempe jika ingin mendapatkan bantuan.

"Salah satu syaratnya penerima subsidi memiliki legalitas UMKM.  Minimal surat keterangan dari kepala desa dan lurah," ujar dia.

Sementara itu, produsen tempe dan tahu Kota Semarang, Purnomo Hadi menambahkan, sudah kalang kabut dengan harga kedelai saat ini. Padahal, jika harga tahu tempe dinaikkan pembeli akan protes.

"Akhirnya saya perkecil ini ukurannya," jelas Purnomo saat dikonfirmasi.

Menurutnya, memperkecil ukuran tahu tempe merupakan solusi yang paling konkrit selama harga kedelai belum turun.

"Jika saya naikan pembeli tak akan mau," ujar Purnomo.

Dia menjelaskan, saat ini harga kedelai mencapai Rp 13.200 per-kilogram. Jika dihitung, harga kedelai saat ini naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

"Kalau tahun kemarin Rp 8.000 per-kilogram," imbuh dia.

Tingginya harga ini juga membuat produksi tempe di tempatnya menurun. Dari sebelumnya 60 kilogram per hari, menjadi sekitar 55 kilogram per hari.

"Sekarang saya juga tak dapat subsidi kedelai," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com