Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu Babi Afrika Kembali Serang Babi di NTT, Peternak Mulai Cemas

Kompas.com - 28/01/2023, 10:55 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Para peternak babi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai cemas menyusul kematian babi akibat terjangkit virus flu babi afrika atau african swine fever (ASF) dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan Data Dinas Pertanian Kabupaten Sikka menyebut, 16 babi di wilayah itu mati mendadak, lima di antaranya positif ASF.

Atong Gomez, salah satu peternak di Desa Watubaing, Kecamatan Talibura mengakui bahwa informasi kematian babi akibat ASF membuat harga babi miliknya turun drastis.

Baca juga: Ratusan Babi Mati karena ASF di NTT, Disnak Siapkan 39.200 Liter Disinfektan

la menyebutkan, anak babi yang biasanya dijual dengan harga Rp 1,5 juta per ekor turun menjadi Rp 750 ribu. Sementara babi yang harga Rp 5 juta turun jadi Rp2 juta.

“Ini lumayan membuat kami sebagai peternak bingung dan panik, masyarakat juga demikian," ujar Atong kepada Kompas.com, Sabtu (28/1/2023).

Kendati demikian, ia masih mempertahankan harga jual Rp 1,5 juta untuk anak babi dan Rp 3-8 juta untuk babi besar sesuai ukuran.

Atong mengungkapkan, wabah ASF juga pernah menyerang ternak babi medio 2020-2021 lalu. Saat itu banyak peternak merugi hingga ratusan juta.

Namun, ia berhasil menyelamatkan 26 ekor babi. Saat ini babi yang ada di kandang ada 35 ekor babi, 20 ekor anak babi dan 15 ekor babi besar.

"Caranya adalah dengan memperketat biosecurity dan mengubah pola pemberian pakan kepada ternak," katanya.

Baca juga: Wabah Flu Babi di Sumut, Dinas Ketahanan Pangan Sergai Lakukan Uji Sampel

Namun di tengah situasi saat ini, Atong hanya bisa pasrah sembari berharap ASF cepat berlalu.

Hal serupa juga dirasakan oleh Hengki peternak di Desa Magepanda, Kecamatan Magepanda.

la mengaku cemas dengan sejumlah pemberitaan tentang wabah ASF. Apalagi saat ini ia baru memulai kembali memelihara ternak babi, setelah sebelumnya belasan babi miliknya mati terserang flu babi Afrika.

"Untuk sementara saya piara tidak banyak tapi kabar ASF ini membuat kita panik. Pasti sangat berdampak termasuk harga jual yang menurun," katanya.

la melanjutkan, berkaca dari pengalaman sebelum, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan biosecurity. Dengan babi tidak terjangkit virus.

"Harapannya semoga virus ini cepat berlalu, apalagi sampai saat ini belum ada vaksin," pungkasnya.

Baca juga: Cegah ASF, Pemkab Flores Timur Kerahkan Tenaga Kesehatan Hewan ke 19 Kecamatan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com