Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Hingga Senin 30 Januari 2023, Tinggi Gelombang Laut Natuna Capai 7 Meter

Kompas.com - 28/01/2023, 07:14 WIB
Hadi Maulana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun kelas I Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri), kembali meminta agar masyarakat di sekitar Pulau Natuna, Kabupaten Natuna, dan sekitarnya, baik pelaku jasa tranfortasi maupun nelayan, untuk selalu berhati-hati dan waspada untuk melakukan aktivitas di Laut.

Hal ini karena tinggi gelombang laut di perairan Natuna saat ini, hingga Senin (30/1/2023), mencapai tujuh meter atau masuk kategori ekstrem.

Prakirawan Stasiun Kelas I Hang Nadim BMKG Batam Risma M Manurung mengatakan, dalam pantauan satelit peramal cuaca (forecaster) BMKG Hang Nadim, terlihat adanya daerah pertemuan angin (konfluensi) di wilayah Kepri, sehingga mampu menambah potensi pertumbuhan awan-awan hujan.

Baca juga: 2 Rumah Roboh Usai Dihajar Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Bintan

"Bahkan diperkirakan akan terjadi hujan yang disertai petir dan angin kencang di seluruh wilayah Natuna," kata Risma melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (28/1/2023).

Risma juga meminta agar pelaku jasa transportasi, nelayan, dan masyarakat yang tinggal sekitar pesisir laut untuk selalu mewaspadai potensi angin kencang dengan kecepatan angin lebih dari 30 knots di Laut Natuna Utara, yang dapat meningkatkan tinggi gelombang di perairan tersebut dan sekitarnya.

"Kondisi Sinoptik Pola angin di atas wilayah perairan Laut Natuna Utara umumnya bertiup dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar antara dua sampai 30 knots atau satu sampai tujuh skala beaufort," jelas Risma.

Selain itu, Risma juga meminta agar masyarakat Kepri untuk waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di wilayah Natuna, Anambas, Karimun, Bintan dan Lingga pada siang hingga malam hari.

"Sebab perairan Laut Natuna, tinggi gelombang saat ini sudah mencapai tujuh meteran," tambah Risma.

Tidak saja laut Natuna, perairan Anambas Kabupaten Kepulauan Anambas tinggi gelombang juga mengkhawatirkan, yakni sudah mencapai lima meteran atau masuk kategori sangat tinggi.

Baca juga: Gelombang Tinggi, Ratusan Perahu Nelayan di Tambaklorok Semarang Dipindah ke Sungai Benger

Kemudian Pulau Bintan, yakni Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang masuk kategori sedang dengan tinggi gelombang mencapai dua hingga 2,5 meteran.

"Sementara untuk perairan di Kabupaten Karimun dan Kabupaten Lingga yang sebelumnya tinggi gelombang hanya 1,25 meteran kini menjadi sekitar dua meteran atau masuk kategori sedang," terang Risma.

"Untuk perairan sekitar pulau Batam, tinggi gelombang terbilang rendah yakni mencapai 1,25 meteran," tambah Risma.

Risma uga meminta waspada terhadap masyarakat yang tinggal dipesisir pulau yang ada di wilayah perairan Kabupaten Natuna dan perairan Kabupaten Kepulauan Anambas.

BMKG juga mengimbau agar warga Kepri umumnya dan Natuna khususnya selalu waspada dan berhati-hati saat beraktivitas, terutama kepada pelaku transportasi laut, agar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Baca juga: Imbas Gelombang Tinggi, Harga Udang dan Cumi di Pasar Tambaklorok Semarang Melambung Tinggi

Mulai dari perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kemudian Kapal Tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal feri apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Selanjutnya kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo atau Kapal Pesiar apabila kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.

"Kembali kami ingatkan untuk nelayan, diharapkan selalu membawa life jacket dan menghindari awan kumulonimbus yang merupakan sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya," pungkas Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com