Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pria Buang Sayuran ke Sungai karena Harga Anjlok di Magelang

Kompas.com - 27/01/2023, 17:27 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan seorang laki-laki membuang sayuran ke sungai di kawasan Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Dia mengambil beberapa ikat sayuran dari mobil bak terbuka yang berhenti di pinggir jalan.

Pada rekaman yang sudah viral di media sosial itu dinarasikan bahwa pria itu kecewa karena harga sayur anjlok.

Namun, warganet justru menyoroti aksi pria itu yang dianggap berlebihan.

Baca juga: Tersesat ke Tengah Hutan, Warga Magelang Kebingungan hingga Mobil Dievakuasi Berjalan Mundur

Terlebih, dia membuang sayuran di aliran sungai sehingga berpotensi menyebabkan banjir.

Penelusuran Kompas.com, aksi pria itu dilakukan di wilayah Dusun Kuncen, Desa Ngablak, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.

Sayuran yang dibuang adalah seledri yang memang banyak ditanam di daerah dataran tinggi Ngablak. 

Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Ngablak, Kurnia Budhi Setiawan mengungkapkan, harga sejumlah komoditas sayuran memang sedang anjlok belakangan ini. 

Terutama, tiga komoditas yang paling banyak tumbuh di kawasan Ngablak, yakni Seledri Rp 500-Rp 1.000 per kilogram, sawi putih dan sawi sendok (pokcoy) di kisaran harga Rp 700-Rp 1.000 per kilogram.

"Iya memang (siklus) tahunan, beberapa komoditas memang awal bulan kayak gini pada jatuh (harganya). Tahun ini, hanya 3 komoditas yaitu seledri Rp 500-Rp 1.000, itu harga dari petani dan pasar. Lalu sawi putih dan sawi sendok Rp 700-Rp 1.000," papar Kurnia, saat dihubungi, Jumat (27/1/2023).

Meski demikian, harga komoditas lain masih dianggap standar.

Bahkan, cenderung tinggi seperti kol/kubis di harga Rp 3.000-Rp 4.000 per kilogram.

Kemudian brokoli Rp 12.000 per kilogram, kentang Rp 15.000 per kilogram, wortel Rp 4.000 per kilogram, buncis Rp 5.000 per kilogram, dan daun bawang Rp 4.000 per kilogram.

"Di wilayah Kecamatan Ngablak banyak yang menanam seledri jadi harganya jatuh. Saya konfirmasi ke ketuanya dan pelaku/petani dan pedagang juga, memang permintaan secara umum, baik di pasar lokal maupun pasar kayak restoran hotel kayak gitu semuanya menurun," ujar dia.

Terkait orang yang membuang seledri ke sungai, Kurnia memastikan bahwa pria itu bukan petani setempat melainkan pedagang atau tengkulak. 

"Saya juga sudah konfirmasi ke petani dan pelaku sayuran organik, (pria) itu kemungkinan besar bukan petani tapi pedagang, ya tengkulak, benar, pengepul sayur," ujar Kurnia.

 

Menurut dia, tengkulak biasa membuang sayur yang tidak laku dijual.

Biasanya meraka sudah kerja sama dengan petani sehingga berapapun harga sayur tetap dibeli.

Sayangnya, sayuran itu tidak didistribusikan tapi malah dibuang.

"(alasannya) hukum pasar juga. Permintaan sedikit tapi stok melimpah, kasus seperti itu sudah sering. Kalau misalnya dibawa (dijual) ke luar daerah itu rugi transportasinya," imbuh Kurnia.

Kepala Seksi Kesra Desa Ngablak, Agus Prasetyo mengungkapkan, membuang sayur di wilayah Kecamatan Ngablak bukan lagi hal yang aneh.

Aksi serupa sudah lumrah dan sering terjadi ketika sayur hasil panen tidak sepadan dengan biaya produksi.

"Sudah lumrah itu membuang sayuran, kalau harganya tidak sesuai. Ketika proses perawatan dan lain lain itu tidak bisa menutup angka-angka perawatan itu," ungkap Agus.

Baca juga: Keliling Pantai Seminggu, Pelajar Asal Magelang Mencuri di Kawasan Pantai Gunungkidul

Menurut Agus, para petani biasa membuang sayuran hasil panen di sekitar ladang, tidak di sungai seperti di video tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya menduga pria dalam video itu adalah tengkulak.

"Jadi, kebanyakan kalau petani-petani di wilayah Ngablak sini ketika sayur tidak laku kita ambil, kita buang. Tapi, kalau kalau pakai kendaraan seperti di video itu mungkin tengkulak, kalau petani buang masih sebatas di ladang sendiri," ujar Agus.

Di Ngablak sendiri ada pasar lokal yang menjual beragam komoditas.

Sebagian besar hasil panen petani setempat dan juga dari daerah Kecamatan Pakis bagian atas dan Kecamatan Getasan (Kabupaten Semarang) bagian atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com