KUPANG, KOMPAS.com - Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat tambahan jumlah ternak babi yang mati mendadak di wilayah itu.
"Data terbaru hingga 25 Januari 2023, jumlah babi yang mati mencapai 253 ekor," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi NTT, Melky Angsar, kepada Kompas.com, Kamis (26/1/2023) petang.
Tambahan kasus baru itu lanjut Melky, berasal dari Kabupaten Sumba Barat, yakni satu ekor.
Baca juga: 252 Ternak Babi di NTT Mati Mendadak, Paling Banyak di Kabupaten Kupang
"Kalau sebelumnya hanya Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur. Kini tambah lagi di Kabupaten Sumba Barat," ujar Melky.
Tambahan satu kasus itu kata dia, dilaporkan melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKNAS).
Melky memerinci, jumlah babi yang mati paling banyak di Kabupaten Kupang yakni 75 ekor, Kabupaten Sikka 42 ekor, Kabupaten Ende 41 ekor, Kabupaten Flores Timur 33 ekor, Kabupaten Sumba Barat Daya 22 ekor, dan Kota Kupang 19 orang.
"Khusus untuk Kota Kupang, datanya itu akumulasi dari 21 Desember 2022 sampai 18 Januari 2023," kata Melky.
Menurutnya, sebagian besar babi yang mati mendadak tersebut, akibat flu babi afrika atau african swine fever (ASF).
Baca juga: Ratusan Babi Mati karena ASF di NTT, Disnak Siapkan 39.200 Liter Disinfektan
Pihaknya lanjut Melky, sejak Selasa (24/1/2023), telah membagikan disinfektan kepada peternak di Kabupaten Kupang untuk disemprotkan ke kandang babi.
Melky pun menganjurkan kepada lima Kabupaten lainnya yakni Kabupaten Ende, Sikka, Flores Timur dan Sumba Barat Daya, Sumba Barat serta Kota Kupang, untuk meminta desinfektan ke Pemerintah Provinsi NTT.
"Ada 39.200 liter kami siapkan. Kalau diencerkan bisa menjadi 6,5 juta liter larutan yg bisa dipakai menyemprot ke 166.000 kandang babi berukuran 50 meter persegi. Namun ongkos kirim ditanggung pihak Kabupaten dan Kota," kata Melky.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.