Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu di Klaten Ajak Anaknya di Bawah Umur Mengemis demi Pengobatan, Satpol PP: Sudah Beberapa Kali Diamankan

Kompas.com - 26/01/2023, 16:35 WIB

Pendapatan mereka dari hasil mengemis sekitar Rp 50.000 sampai Rp 100.000 setiap hari. Sehingga mereka lebih memilih menjadi pengemis daripada bekerja di tempat lain.

Baca juga: Gegana Polda Jateng Ledakkan Mortir yang Ditemukan Pekerja Bangunan Saat Buat Pondasi Masjid di Klaten

"Sehari mereka dapat hasil mengemis Rp 50.000 sampai Rp 100.000. Memang mereka malas bekerja saja. Informasinya dari pemerintah desa seperti itu. Sebenarnya sudah beberapa kali diamankan tapi masih meminta-minta," ungkap Joko.

Lebih jauh selama sepekan di Januari 2023, pihaknya sudah tiga kali melaksanakan operasi cipta kondisi dengan sasaran Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT).

Dalam operasi tersebut petugas Satpol PP Klaten berhasil mengamankan beberapa anak pank yang dianggap meresahkan masyarakat. Mereka yang diamankan dibawa ke rumah singgah Dinsos.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Maraknya Pencurian Kabel Ganggu Aktivitas Sumur Minyak di Riau, Polisi Tingkatkan Penjagaan

Maraknya Pencurian Kabel Ganggu Aktivitas Sumur Minyak di Riau, Polisi Tingkatkan Penjagaan

Regional
Racuni Keluarganya hingga Tewas, Dhio Dihukum Penjara Seumur Hidup

Racuni Keluarganya hingga Tewas, Dhio Dihukum Penjara Seumur Hidup

Regional
Siswa SMK di Lampung Diduga Tewas Dianiaya, Forensik Temukan Luka Lebam di Perut

Siswa SMK di Lampung Diduga Tewas Dianiaya, Forensik Temukan Luka Lebam di Perut

Regional
Jokowi Beri Kurban Sapi Limosin 1,1 Ton untuk Warga Babel, Dibeli Rp 130 Juta

Jokowi Beri Kurban Sapi Limosin 1,1 Ton untuk Warga Babel, Dibeli Rp 130 Juta

Regional
Depresi, Tersangka Pelecehan Seksual Mahasiswa Unand Ajukan Penangguhan Penahanan

Depresi, Tersangka Pelecehan Seksual Mahasiswa Unand Ajukan Penangguhan Penahanan

Regional
Kakek di Kendari Tewas Usai Berhubungan Badan dengan PSK di Gubuk, Korban Sempat Kejang-kejang

Kakek di Kendari Tewas Usai Berhubungan Badan dengan PSK di Gubuk, Korban Sempat Kejang-kejang

Regional
2 Mantan Bartender di Tasikmalaya Racik Miras Impor Palsu, 95 Botol Diamankan

2 Mantan Bartender di Tasikmalaya Racik Miras Impor Palsu, 95 Botol Diamankan

Regional
Cerita Ariful Bahri, Warga Riau yang Mengisi Kajian di Masjid Nabawi

Cerita Ariful Bahri, Warga Riau yang Mengisi Kajian di Masjid Nabawi

Regional
Taman Rusa Sekupang di Batam: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Taman Rusa Sekupang di Batam: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Siswa SMA di Kupang Dianiaya 2 Polisi, Mengaku Disuruh Minum Ampas Kopi dan Mulut Disumpal Uang

Siswa SMA di Kupang Dianiaya 2 Polisi, Mengaku Disuruh Minum Ampas Kopi dan Mulut Disumpal Uang

Regional
10 Tahun Dibangun, Kantor Camat Sebatik Timur Belum Teraliri Listrik

10 Tahun Dibangun, Kantor Camat Sebatik Timur Belum Teraliri Listrik

Regional
Sediakan Kuota 428 bagi Calon Mahasiswa Disabilitas, Unand Akui Sepi Peminat

Sediakan Kuota 428 bagi Calon Mahasiswa Disabilitas, Unand Akui Sepi Peminat

Regional
Warga Baduy Minta Sinyal Internet Dihilangkan dari Wilayahnya

Warga Baduy Minta Sinyal Internet Dihilangkan dari Wilayahnya

Regional
Wali Kota Madiun Kini Pakai Mobil Dinas Listrik Seharga Rp 700 Jutaan

Wali Kota Madiun Kini Pakai Mobil Dinas Listrik Seharga Rp 700 Jutaan

Regional
Orang Kaya di Solo Diminta Tidak Sekolahkan Anaknya di SMP Negeri, Ini Alasannya

Orang Kaya di Solo Diminta Tidak Sekolahkan Anaknya di SMP Negeri, Ini Alasannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com